Menjelang akhir tahun 2012, harga materai 6000 di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mencapai Rp 12.000 per lembar, itupun masih sulit didapatkan di Kantor Pos Cabang Nunukan. <p style="text-align: justify;">Kepala Kantor Pos Cabang Nunukan, Carianto di Nunukan, Jumat menyatakan, masalah tingginya harga yang dijual oknum tertentu kepada masyarakat, diluar sepengetahuannya.<br /><br />Menurut dia, yang pastinya Kantor Pos Nunukan menjual materai 6000 dengan harga Rp6.000 dan materai 3000 seharga Rp3.000 per lembarnya.<br /><br />Ia mengakui, bahwa selama ini seringkali seseorang utamanya pengusaha fotocopi membeli dalam jumlah stok banyak hingga 500 lembar. Sehingga stok yang dimiliki Kantor Pos Nunukan seringkali kehabisan.<br /><br />"Kalau harga materai 6000 di luar sampai Rp12.000, itu kami tidak tahu. Tapi mungkin kan mereka mau untung juga sama seperti dengan BBM eceran itu," kilah Carianto.<br /><br />Tingginya harga materai 6000 ini diduga Kantor Pos Cabang Nunukan menjual kepada pengusaha melebihi dari Rp 6.000, Carianto membantahnya dengan mengatakan pengusaha yang mengorder dalam jumlah besar tidak mendapatkan keuntungan.<br /><br />"Kami tidak naikkan harga materai, walaupun memang banyak yang order hingga ratusan lembar," jelasnya.<br /><br />Pengusaha fotocopi "Marami" di Jalan Tanjung Pasar Lama Kabupaten Nunukan, Haji Andi Maggalatung di Nunukan, Jumat mengaku materai yang dijual di toko fotocopi miliknya dibeli dari Kantor Pos Cabang Nunukan.<br /><br />Ia juga mengaku apabila stok kantor pos tersebut habis maka mengorder dari Kantor Pos Besar Makassar Sulawesi Selatan.<br /><br />"Materai yang jual di toko, saya beli di Kantor Pos Nunukan. Biasanya juga dari Kantor Pos Besar Makassar (Sulsel) kalau tidak ada stok disini," bebernya.<br /><br />Setiap mengorder, kata dia, sampai 10 lembar, dalam setiap lembar sebanyak 50 lembar materai. Jadi jumlahnya mencapai 500 lembar materai 6000.<br /><br />"Jadi kami jual Rp8.000 per lembar karena mau juga untung," katanya jujur.<br /><br />Soal harga materai 6000 yang mencapai Rp12.000, Haji Andi Maggalatung mengatakan kemungkinan materai yang dijual seharga itu dibeli juga dari seseorang atau tangan ketiga.<br /><br />Haji Andi Maggalatung menduga, harga tersebut berlaku di perkantoran pemerintah Kabupaten Nunukan. Apalagi, saat ini musim pekerjaan proyek sehingga banyak kontraktor yang membutuhkan materai 6000.<br /><br />"Masalah harga materai 6000 yang mencapai Rp12.000 itu kemungkinan yang di kantor-kantor. Apalagi sekarang ini musim pemasukan berkas pembayaran proyek," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>