Harga Minyak Tanah Di Kotabaru Rp10.000/Liter

oleh
oleh

Sebagian masyarakat di Wilayah Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini resah karena harga minyak tanah eceran mencapai Rp10.000 per liter. <p style="text-align: justify;">"Karena tingginya harga minyak tanah tersebut, keluarga kami terpaksa memasak dengan kayu bakar," kata salah seorang warga Ainurrofiq, Rabu.<br /><br />Selain harganya "mencekik" ketersediaan minyak tanah di sebagian wilayah tersebut juga tidak dapat dipastikan.<br /><br />Sebentar ada, sebentar minyak tanah kosong, tambah Rofiq.<br /><br />Bukan keluarga Rofiq saja yang kembali menggunakan kayu bakar, akibat tingginya harga minyak tanah.<br /><br />Banyak warga di Pamukan Utara dan sekitarnya belakangan ini juga terpaksa menggunakan kayu bakar yang mudah diperoleh di sekitar rumah mereka.<br /><br />Menggunakan kayu bakar jauh lebih hemat daripada memasak dengan menggunakan minyak tanah.<br /><br />Sebenarnya, jika harga minyak tanah bisa lebih rendah lagi, mungkin masyarakat tidak lagi menggunakan kayu bakar, karena banyak asap yang bisa mengganggu pernafasan.<br /><br />Namun karena harga minyak tanah dirasakan cukup mahal, sehingga warga terpaksa mengambil resiko dengan memasak menggunakan kayu dengan konsekwesninya banyak menghirup asap.<br /><br />Hal sama juga dirasakan oleh Sholikha, warga Kelumpang Selatan yang sulit memperoleh minyak tanah dengan harga di bawah Rp7.000 per liter.<br /><br />"Rata-rata minyak tanah di sini kisaran Rp7.000-Rp8.000 per liter," ujarnya.<br /><br />Akibat tingginya harga minyak tanah, warga kini banyak menggunakan kayu bakar, meski beresiko terkena batuk akibat asap pembakaran kayu.<br /><br />Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Kotabaru H Amrah Muslimin hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait tingginya harga minyak tanah di tingkat eceran di Pamukan Utara dan Kelumpang Selatan. <strong>(phs/Ant/foto ilustrasi: diliputnews.com)</strong></p>