Harga minyak turun kembali menjadi di bawah 50 dolar AS per barel pada Rabu (22/6), setelah data resmi menunjukkan kemunduran kecil dalam persediaan minyak dan peningkatan pasokan bensin Amerika Serikat. <p style="text-align: justify;">Data dari Badan Informasi Energi Amerika Serikat "cukup mengecewakan" dengan hanya ada penarikan moderat dalam stok minyak mentah dan lonjakan stok bensin, kata konsultan energi Houston, Andy Lipow, seperti dilansir kantor berita AFP.<br /> <br />Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 72 sen menjadi berakhir di 49,13 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.<br /><br />Di London, minyak Brent North Sea untuk pengiriman Agustus kehilangan 74 sen menjadi ditutup pada 49,88 dolar AS per barel.<br /><br />Dalam laporan cadangan minyak mingguan Amerika Serikat, stok bensin berada di 237,6 juta barel untuk pekan yang berakhir 16 Juni, naik 0,1 persen dari minggu lalu dan 8,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Musim panas adalah musim terberat untuk mengemudi di Amerika Serikat.<br /><br />Seperti pasar keuangan, pasar minyak sedang menunggu hasil dari referendum Inggris pada Kamis tentang apakah akan meninggalkan atau tetap di Uni Eropa.<br /><br />Ekuitas Amerika Serikat melemah di sore hari menyusul jajak pendapat yang menunjukkan kubu "tinggalkan" sedikit di depan.<br /><br />Harga minyak telah terdorong kembali ke kisaran 50 dolar AS, setelah tenggelam di dekat 25 dolar AS per barel pada Februari, karena gangguan pasokan di Kanada dan Nigeria mementahkan kekhawatiran tentang melimpahnya pasokan global. (*)<br /><br />Sumber: http://www.antaranews.com</p>