Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Melawi memasuki pekan keempat Juni terus mengalami kenaikan rata-rata 30 persen. Pergerakan harga dominan terjadi pada komoditas kelompok hasil pertanian dan peternakan. <p style="text-align: justify;">Dari data yang diperoleh Diskoperindag Melawi, harga komoditas yang naik, antara lain cabai, mimggu sebelumnya Rp 30.000, kini menjadi Rp 50.000 per kilogram, bawang merah, yang sebelumnya Rp. 40.000 kini menjadi Rp. 50.000. Begitu pula bawang putih, jika sebelumnya Rp. 28.000 kini menjadi Rp. 35.000. “Sementara sembako lainnya, seperti gula, itu masih hitungan stabil, jika minggu lalu Rp. 12.000 perkilogramnya, kini naik jadi Rp. 13.000,” ungkap Kasi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen, Sri Purnawati, Selasa (23/6).<br /><br />Sementara pada komoditas peternakan, kenaikan harga yang cukup signifikn terjadi pada daging ayam dan sapi. “Daging ayam minggu sebelumnya Rp. 35000 perkilogram menjadi Rp. 50.000 perkilogramnya. Daging sapi dari Rp. 130.000 menjadi Rp. 150.000 perkilogramnya,” ujarnya.<br /><br />Kemudian, lanjutnya, telur dari harga sebelumnya Rp. 1300 menjadi Rp. 1600 perbiji. Sementara pada sejumlah lainnya belum menampakan kenaikan. “Telur ini naiknya cepat, hamper setiap hari terjadi perubahan harga. Sembako lain masih stabil,” katanya. <br /><br />Sri mengatakan, kenaikan harga per setiap minggunya itu terjadi karena permintaan yang meningkat, serta imbas dari sembako yang diambil hamper semuanya dari luar kabupaten. “Barang-barang inikan semuanya dari luar, dampak transportasi juga termasuk,” ungkapnya.<br /><br />Namun Dia berharap kenaikan harga sembako tidak terus terjadi agar tidak memberatkan masyarakat, terlebih masyarakat di desa yang mayoritas mata pencariannya sebagai petani karet. <br /><br />“Meskipun harga karet saat ini sudah naik Rp. 7000 per kilogramnya di wilayah kota Nanga Pinoh, namun jika dibvandingkan dengan kenaikan harga sembako saat ini belum sesuai,” tandasnya. (KN)</p>