Sebagian harga sembilan bahan pokok, di beberapa pasar di Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini merangkak naik. <p style="text-align: justify;">"Biasanya, setelah naik menjelang Natal dan tahun baru beberapa hari kemudian harga barang-barang sembako kembali turun, tetapi kini malah naik," kata warga Baharu Utara, Kotabaru, Abu Bakar, Kamis (13/01/2011). <br /><br />Misalnya, beras merk Semar pada Natal dan Tahun Baru sebesar Rp65.000 per zak (isi 22,5 kg) beberapa hari ini merangkak naik sebesar Rp5.000 menjadi Rp70.000 per zak. <br /><br />Telur ayam ras ukuran sedang rata-rata Rp29.000 per rak, kini naik menjadi Rp31.000-Rp33.000 per rak, dan telur itik dari Rp1.450 per biji naik menjadi sekitar Rp1.600 per biji. <br /><br />Daging ayam potong biasanya ukuran sedang Rp30.000 per ekor tanpa kepala, kaki dan empedal serta hati, tetapi kini naik menjadi kisaran Rp35.000 per ekor. <br /><br />Ayam kampung ukuran sedang Rp40.000 per ekor, kini naik menjadi Rp50.000-Rp55.000 per ekor. <br /><br />Sementara harga daging sapi dan kerbau masih bertahan pada harga Rp80.000 per kg. <br /><br />Pedagang di pasar Subuh, Kotabaru, Hanik, mengaku, sepanjang 2010 harga sebagian sembilan bahan pokok di pasar harian dan pasar tradisional di Kotabaru berfluktuatif. <br /><br />"Banyak faktor yang menyebabkan tidak stabilnya harga sembako itu," jelas pedagang asal Jawa Timur itu. <br /><br />Kondisi cuaca ekstrem sepanjang 2010, dimana sering terjadi gelombang besar menyebabkan pasokan barang dari Jawa dan Sulawesi serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur tidak stabil. <br /><br />"Sehingga jika barang sering kosong di pasaran, harga langsung melonjak tinggi," ujarnya. <br /><br />Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar Kotabaru, H Joni Anwar MAP, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait tidak stabilnya harga sebagian sembako di pasaran Kotabaru. <strong>(phs/Ant)</strong></p>