Home / Tak Berkategori

Harga "Si Pedas" Yang Makin Pedas

- Jurnalis

Sabtu, 8 Januari 2011 - 11:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

"Suami saya waktu pulang makan siang bertanya kepada saya, ma…mana sambalnya?" kata Lina, seorang ibu rumah tangga yang tinggal dikawasan KS Tubun. Suami saya, lanjutnya tidak tahu kalau kita pusing dengan harga cabe yang drastis naiknya. <p style="text-align: justify;">Demikian keluh kesah banyak ibu rumah tangga, bahkan pemilik rumah makan atas kenaikan harga cabe yang dari waktu-kewaktu meningkat. Kenaikan harga cabe di seluruh tanah air juga terjadi di sintang. Padahal, sintang memeliki daerah penghasil cabe yang produksinya cukup besar di desa Pakak kecamatan Kayan Hilir. <br /><br />Tidak hanya harganya yang terus meninggi, keberadaan cabe di pasar Sungai Durian juga sempat langka. Akibatnya satu-dua pedagang yang masih menyimpan dagangan cabe menjual cabe dengan harga sangat tinggi.<br /><br />Dari pantauan kalimantan-news di pasar Sungai Durian, dari sekian ratus pedagang yang mangkal di pasar sayur tradisional itu tak lebih dari 10 pedagang yang masih menjual cabe. Karena kelangkaan cabe inilah, sejumlah pedagang menaikan harga cabe begitu tinggi.<br /><br />“Saya jual Rp 80 ribu per kilonya," ungkap salah seorang pedagang di pasar Sungai Durian. <br /><br />Sementara jika dijual per ons harganya Rp 9.000 an. Padahal sebelum kenaikan harga, untuk cabe rawit merah ini satu ons hanya Rp 5 ribu saja.<br /><br />Ditambahkannya, harga cabe memang naik gila-gilaan. Dirinya mencontohkan harga cabe rawit hijau yang biasanya di jual hanya Rp 20-30 ribu per kilonya, kini harganya telah naik sampai Rp 50 ribu. Sedangkan jenis cabe rawit merah segar yang biasanya di jual Rp 45 ribu per kilo kini harganya naik hampir 100 persen.<br /><br />“Sebenarnya kita rugi dengan naiknya harga cabe ini. karena harganya mahal maka pembeli hanya beli sedikit saja,”jelasnya.<br /><br />Benar saja, seorang ibu yang tengah belanja hanya membeli cabe rawit 1 ons saja. Ia mengaku terkejut dengan naiknya harga cabe tersebut. <br /><br />“Karena mahal, terpaksa belinya sedikit saja. Dan harus dipakai dengan hemat kalau harganya masih mahal begini. Biasanya dengan harga Rp 9 ribu, saya bisa dapat hampir 2 ons cabe rawit merah ini,”tuturnya. <strong>(phs)</strong></p>

Berita Terkait

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau
Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga
Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif
TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat
Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 
Menko Perekonomian Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi Masih “On Track”
Momentum HPN 2026, KH. Ma’ruf Amin Dorong Jurnalis Angkat Kembali Sejarah “Geger Cilegon” — Jejak Perlawanan dari Tanah Ulama
Satpolair Polres Sintang Gelar Patroli di Perairan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 21:45 WIB

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau

Kamis, 6 November 2025 - 21:26 WIB

Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga

Kamis, 6 November 2025 - 14:48 WIB

Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif

Kamis, 6 November 2025 - 14:21 WIB

TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat

Rabu, 5 November 2025 - 19:43 WIB

Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 

Berita Terbaru