SINTANG,KN—Warga Kabupaten Sintang, yang tinggal di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia masih menggantungkan pilihan untuk produk pupuk dari Malaysia. Meski harga cukup mahal dibanding pupuk buatan dalam negeri, namun kualitas pupuk negara tetangga lebih terjamin.
“Soal pupuk, masih ada juga orang kita yang beli di Malaysia, karena memang kualitas di Malaysia itu akan terjamin,” ungkap Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Heri Jambri.
Menurut legislator Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, ada satu alasan kuat yang melatarbelakangi masyarakat memilih untuk membeli pupuk buatan Malaysia. Pertama, kualitas terjamin dan stoknya tersedia.
Di sisi lain, pupuk buatan Indonesia, kualitasnya diragukan, karena ulah oknum nakal yang mengoplosnya. Selain harganya yang mahal, ketersediaan pupuknya juga sulit di pasaran.
“Orang percaya dengan kualitas pupuk Malaysia. Kalau pupuk lokal ada, tapi orang ragu mau makainya. Makanya ada yang dioplos. Jangankan pupuk, oli saja ada yang dioplos. Bayangkan betapa bobroknya pengawasan kita di indoonesia. Apalagi ini produk yang sangat vital sekali, dibutuhkan oleh masyarakat kita,” kata beber wakil rakyat daerah pilihan Binjai, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu ini.
Selain itu, wakil rakyat yang sudah duduk selama 25 tahun di DPRD Sintang ini menyebut, produksi pupuk Malaysia tidak ada sistem kelas 1,2 sampai dengan 3. Oleh sebab itu, kualitasnya terjamin. Sehingga masyarakat tidak ragu untuk membelinya.
“Kalau di Indonesia sering kita dengar pakai sistem kelas produksinya. Karena produk apapun itu di sana diawasi oleh pemerintahnya. Harga barang juga dimonitor. Kalau kita kan tidak. Orang yang mampu beli pupuk di Malaysia. Karena pupuk di sana kualitasnya jauh lebih baik dibanding dengan kita meskipun harga agak mahal, karena standard dollar,” ungkap Heri Jambri.