Home / Tak Berkategori

HHBK Potensi Peningkatan Ekonomi

- Jurnalis

Jumat, 6 Oktober 2017 - 13:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Melawi cukup banyak. Potensi yang ada tersebut tentunya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat disekitar hutan. Salah satunya seperti yang ada di Dusun Sebaju Desa Kebebu Kecamatan Nanga Pinoh. <p style="text-align: justify;"><br />Hasil survey yang dilakukan Suar Institute April 2017 terkait POTENSI HHBK di Hutan Rasau Sebaju ditemukan banyak sekali potensi kekayaan HHBK. Kawasan 200 hektar hutan rawa gambut tersebut memiliki kekayaan HHBK berupa gandis, asam maram,  latek jelutung, rotan, pandan, serta berbagai jenis tanaman obat-obatan dan banyak lagi lainnya. <br /><br />“Namun sayangnya, HHBK yang ada tersebut belum dikelola secara maksimal oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan dalam melakukan pengelolaan HHBK tersebut belum memadai. Sehingga sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan,” kata Sudarmansyah, seorang Anggota Suar Institue Melawi, Jumat (6/10).<br /><br />Berkaitan dengan hal tersebut, menjadisebuah pemikiran bagi Suar Intitue selaku Non-Governmental Organization dibidang lingkungan yang didukung oleh WWF¬-Indonesia, merencanakan untuk melakukan pelatihan pengolahan dan pengelolaan HHBK Rasau Sebaju.<br /><br />“Pelatihan yang rencananya akan dilaksanakan, pengolahan buah asam maram menjadi sebuah produk sirup. Tidak hanya sebaagai pengolahan saja, namun juga akan melatih sisitim pengemasan produk serta sistim pemasaran produk ke peasaran,” ungkap Sudar.<br /><br />Sementara itu, seorang pengurus hutan pasak sebaju, Saahbudin, mengakui bahwa selama ini kekayaan hutan rasau sebaju masih belum dikelola oleh masyarakat. Kekayaan ini membutuhkan kreatifitas pengelolaan agar menjadi bahan yang bernilai ekonomi tinggi.<br /><br />“Selama ini kami kurang pengetahun dalam melakukan pengolahan dan pengelolaan HHBK yang ada diRasau Sebaju ini. Jikapun kami mengambil HHBK yang ada, tidak diolah, namun digunakan seadanya. Padahal HHBK yanga da sangat meimpah,” ungkapnya.<br /><br />Pengelolaan HHBK ini masih terkendala kapasitas masyarakat Dusun Sebaju, Desa Nanga Kebebu yang masih lemah. Selain kurang pandai mengelola bahan baku menjadi bahan jadi, kendala yang dihadapi masyarakat Sebaju adalah akses pemasaran bahan jadi HHBK.<br /><br />“Atas kendala tersebut, kami sangat membutuhkan pelatihan pengelolaan HHBK yang pelatihan bagaimana cara membuka akses pasar. Hal itu menjadi sangat penting dalam mengelola kekayaan alam Hutan Rasau Sebaju,” pungkasnya. (KN)</p>

Berita Terkait

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau
Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga
Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif
TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat
Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 
Menko Perekonomian Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi Masih “On Track”
Momentum HPN 2026, KH. Ma’ruf Amin Dorong Jurnalis Angkat Kembali Sejarah “Geger Cilegon” — Jejak Perlawanan dari Tanah Ulama
Satpolair Polres Sintang Gelar Patroli di Perairan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 21:45 WIB

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau

Kamis, 6 November 2025 - 21:26 WIB

Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga

Kamis, 6 November 2025 - 14:48 WIB

Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif

Kamis, 6 November 2025 - 14:21 WIB

TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat

Rabu, 5 November 2025 - 19:43 WIB

Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 

Berita Terbaru