Hiswana Migas Sambut Kehadiran BBM Pertalite Di Kalbar

oleh
oleh

Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) Kalimantan Barat menyambut baik kehadiran jenis bahan bakar minyak (BBM) baru, yakni pertalite di Provinsi Kalimantan Barat. <p style="text-align: justify;">Ketua DPD Hiswana Kalbar, Zulfidar di Pontianak, Rabu, menyatakan rata-rata dari pengusaha SPBU di Kalbar menyambut positif kehadiran BBM pertalite dengan menyatakan kesiapan dalam memasarkan pertalite di Bumi Khatulistiwa.<br /><br />Dia memprediksi BBM pertalite bakal diterima konsumen dan pengusaha SPBU di Kalbar, karena para pemilik mobil keluaran terbaru menanti bahan bakar minyak baru ini masuk ke Kalbar sebagai alternatif konsumsi BBM antara premium dan pertamax plus.<br /><br />Selain itu, pengusaha SPBU juga tidak ada masalah saat ini dalam penyediaan tangki khusus pertalite yang akan dipisahkan dari tangki lainnya. Kendati demikian, belum ada informasi dari para pengusaha SPBU di Kalbar untuk membangun penambahan tangki khusus pertalite, katanya.<br /><br />Menurut Zulfidar, dari aspek harga jual BBM pertalite merupakan BBM non subsidi, juga ada kepastian harga jual dari Pertamina bukan atas keputusan berdasarkan negosiasi politis antara eksekutif dan legislatif.<br /><br />"Tentu, Pertamina sudah hitung-hitungan dengan mengeluarkan produk baru tersebut dan kemudian melihat adanya peluang pasar penjualan di Kalbar," ungkapnya.<br /><br />Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, dengan dijualnya BBM jenis pertalite di Kota Pontianak dan beberapa wilayah Kalimantan Barat, diharapkan menjadi solusi dalam mengurangi polusi.<br /><br />"Kami menyambut baik hadirnya pertalite di Kota Khatulistiwa ini. Hal ini seiring dengan upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam menjaga udara agar tetap bersih," katanya.<br /><br />Sebelumnya, General Manager Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan, Mochamad Irfan berharap akhir tahun ini, outlet pertalite terus bertambah minimal sesuai target hingga 160 lembaga penyalur di Kalimantan.<br /><br />"Sebagian besar pelanggan yang membeli pertalite awalnya adalah pengguna premium. Semakin bertambahnya outlet pertalite turut memicu tingkat pemahaman dan kesadaran konsumen akan keunggulan bahan bakar dengan RON 90 ini," katanya.<br /><br />Menurut dia, realisasi penjualan pertalite sudah mencapai 2.744 KL atau 9,1 persen konsumen wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan sudah beralih ke pertalite.<br /><br />Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan dengan bertambahnya jumlah penyalur di Kalimantan, total outlet pertalite di seluruh Indonesia kini mencapai 1.453 outlet, yang di 222 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.<br /><br />"Pertalite menjadi pilihan produk Pertamina yang tidak disubsidi dan diharapkan dapat terus meningkat lagi penjualannya. Saat ini, total BBM pertalite yang sudah terserap oleh konsumen di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 160 juta liter," katanya. (das/ant)</p>