Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, menargetkan luas tanam padi pada 2015 seluas 30 ribu hektare atau bertambah 5 ribu hektare di banding realisasi luas tanam 2014 seluas 24.995 hektare. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Ilham Hadi di Amuntai, Rabu, mengatakan peningkatan luas tanam tersebut sebagai upaya mencapai target produksi beras nasional.<br /><br />"Guna mendukung swasembada beras nasional, tidak ada pilihan lain bagi Pemerintah Daerah Hulu Sungai Utara untuk meningkatkan produksi beras, kecuali dengan menambah luas tanam padi setiap tahunnya," katanya.<br /><br />Menurut Ilham, petani padi di daerah ini hanya bisa panen satu kali dalam setahun, karena kondisi lahan pertanian berada di lahan rawa, sehingga masa tanam dilakukan bergantian antara padi dan palawija.<br /><br />Sejak 2013, tambah dia, produktivitas, tanaman padi di Hulu Sungai Utara terus mengalami peningkatan karena pelaksanaan ubinan dilaksanakan tepat waktu.<br /><br />Selain itu, kata dia, meski masa tanam padi sangat terlambat namun kondisi tanah yang masih sembab membuat tanaman padi tumbuh dengan baik.<br /><br />"Petani juga mulai melakukan tanam belapik yakni pembersihan lahan lebih awal tanpa membuang rumput dan eceng gondok yang ditebas, sehingga membusuk menjadi pupuk organik, sesudah itu baru penanaman dilaksanakan" tutur Ilham.<br /><br />Namun peningkatan produktivitas tanaman padi ini tidak diikuti tanaman jagung dan kedelai, karena kondisi lahan rawa kurang menunjang pengembangan kedua jenis tanaman ini.<br /><br />Ilham mengungkapkan, jika produksi jagung di 2014 sebanyak 274 ton dari 92 hektare lahan, sedangkan produksi kedelai 94 ton dari 82 hektare lahan.<br /><br />Penanaman jagung dilaksanakan hampir di semua kecamatan (10 kecamatan), dengan luas tanam terbesar di Kecamatan Amuntai Utara sekitar 50 persen dari total luas tanam di Hulu Sungai Utara.<br /><br />Sedangkan pengembangan tanaman kedelai hanya dilakukan oleh petani di Kecamatan Banjang. Targetnya pun tidak tercapai di 2014.<br /><br />"Dari 97 hektare luas panen, hanya 82 hektare yang terealisasi," katanya.<br /><br />Target tanaman jagung, kata Ilham, juga tidak tercapai, dari luas panen di target 243 hektare, hasilnya sekitar 92 hektare saja.<br /><br />Menurut Ilham, tidak tercapainya target panen jagung dan kedelai ini juga tak terlepas dari kondisi cuaca ekstrem di 2014.<br /><br />"Tahun ini kita menargetkan luas tanam jagung 100 hektare, sedangkan kedelai 75 hektare," katanya.<br /><br />Dijelaskan, Varietas jagung yang dikembangkan petani di Hulu Sungai Utara untuk komposit adalah varietas arjuna dan bisma. Sedangkan untuk hibrida varietas BC 2 dan BC 16 dan untuk lokal digunakan Varietas Sima.<br /><br />"Kalau varietas kedelai, kita gunakan Anjasmoro dan grobogan" terang Ilham. (das/ant)</p>