HUT Bhayangkara ke 66 Polres Sintang Gelar Budaya Wayang Kulit

oleh
oleh

Dalam rangka HUT Bhayangkara ke 66 Mapolres menggelar berbagai rangkaian kegiatan salah satunya gelar budaya wayang kulit di Desa Merari 1 Kecamatan Sungai Tebelian Sabtu malam(23/06/2012). <p style="text-align: justify;">Digelarnya acara tersebut merupakan untuk menumbuh kembangkan berbagai budaya local yang ada di Sintang yang saat ini mulai memudar,salah satunya yaitu Wayang Kulit ini dengan mengambil lakon Lahirnya Gatot Kaca yang menurut Ketua Puspawaja H.Senin Mariyono judul tersebut merupakan symbol dari lahirnya Polri sama dengan jiwa patriot yang di miliki seorang Gatot Kaca  yang gagah berani melawan keangkara murkaan,pranata,kedamaian,ketentraman,mengayomo dan merakyat artinya dengan di ambilnya lakon tersebut mewujudkan bahwa Polisi Mitra Masyarakat,terangnya.<br /><br />Sementara Kapolres Sintang,AKBP.Oktavianus Marthin,SIK menyampaikan terima kasihnya pada semua pihak yang telah mendukung berlangsungnya acara tersebut,pun demikian ia berharapa atas di gelarnya acara tersebut dirinya ingin mengembangkan kearifan local selain itu hendaknya apa yang disampaikan oleh dalang bisa di jadikan motifasi,sesuai dengan Moto pelayanan yang prima dan anti kekerasan dan untuk kedepan pihaknya akan tetap Welcom pada masyarakat kritikmaupun saran dan aduanya karena pihaknya saat ini belum baik dia berjanji kedepan akan memperbaiki yang lebih baik lagi,untuk memperbaiki kinerja tentu pihaknya  tidak bisa berdiri sendiri tanpa peran serta masyarakat,namu yang terpenting pesan dia jadilah polisi untuk diri sendiri karena disetiap saat setiap waktu Polisi tidak selalu mendampingi dimana kita berada,imbaunya.<br /><br />“Kami Polisi sebagai mitra masyarakat tidak bisa berdiri sendiri tanpa peran serta masyarakat, kami tetap mempersilahkan masyarakat untuk memberikan saran dan kritiknya karena kami belum bisa berbuat yang terbaik pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,ungkapnya.<br /><br />Bupati Sintang,Milton Crosby mengatakan semua budaya local hendak dapat dikembangkan termasuklah budaya Wayang Kulit dari Jawa ini dan di dunia ada dua suku yakni suku manya dan suku inka yang saat ini tidak di ketahui dimana keberadaanya. Namun yang terpenting saat ini satu kebanggaan dan kebahagiaan dengan di gelarnya acara ini mungkin kedepan akan lebih diaktifkan lagi multi etnes untuk modal utama membangun Sintang yang lebih baik,karena yang berkembang selama ini di Sintang selalu hidup rukun berdampingan, bergandeng tangan oleh sebab itu Sintang lebih baik dari kabupaten yang lainya dari bidang pembangunan fisik, terangnya.<br /><br />Selain itu ia menghimbau pada masyarakat terkait datangnya musim kemarau tiba agar selalu berhati-hati jika hendak meninggalkan rumah,pembakaran lahan dan segala kemungkinan penyakit yang menyerang,juga terkait kemungkinan langkanya BBM dengan segala bentuk antisipasi ia sampaikan.<br /><br />Camat Sungai Tebelian B.Saragih menyampaikan terimakasihnya baik pada pihak Polres maupun Pemda Sintang yang telah memperhatikan masyarakatnya baik secara moril maupun materi. Dia mengatakan bahwa masyarakatnya yang di Merarai dalam hal kamtibmas paling terdepan dan selalu aman tentram dan damai mudah-mudahan dengan digelarnya acara tersebut makin membuat masyarakatnya makin erat bergandeng tangan,pungkasnya.<strong>(ast)</strong></p>