MALINAU, KN – Setelah berlangsung selama kurang lebih 19 hari, perayaan Hari Ulang Tahun ke-26 dan IRAU ke-11 Kabupaten Malinau resmi ditutup dengan penuh kebanggaan dan kemeriahan. Rangkaian acara tahun ini tidak hanya memukau masyarakat, tetapi juga meninggalkan catatan manis melalui pencapaian beberapa rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pagelaran seni dan budaya yang digelar setiap hari di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung menjadi pusat perhatian masyarakat dan wisatawan. Dalam perayaan kali ini, Kabupaten Malinau berhasil mencatatkan beberapa rekor MURI sekaligus, antara lain:
- Pagelaran Budaya dengan Durasi Terlama,
- Pagelaran Budaya dengan Atraksi Budaya dari Etnik Terbanyak,
- Replika Kipas Terbesar khas Adat Bulungon, dan
- Bekang Terbesar Adat Dayak Tenggalan.
Bupati Malinau Wempi W. Mawa menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Malinau yang telah bergotong royong, berpartisipasi, dan menunjukkan semangat kebersamaan yang luar biasa. Perayaan ini bukan hanya tentang kemeriahan, tetapi juga tentang persatuan dan kebanggaan kita terhadap kekayaan budaya yang dimiliki Malinau,” ujar Bupati Wempi.
Penutupan acara ditandai dengan berbagai pertunjukan budaya dari perwakilan etnik di Malinau serta pesta kembang api yang memeriahkan langit malam.
Dengan capaian rekor MURI dan antusiasme masyarakat yang tinggi, perayaan HUT ke-26 dan IRAU ke-11 Kabupaten Malinau tahun ini dinilai sebagai salah satu yang paling berkesan sepanjang sejarah penyelenggaraannya.













