Ibu Rumah Tangga Sintang Mulai Rentan HIV

oleh
oleh

Pengelola Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang, Ika Rizka mengatakan ibu rumah tangga di daerah tersebut mulai rentan menjadi pengidap HIV/AIDS. <p style="text-align: justify;">"Hingga 2011, berdasarkan dari data kasus yang terungkap, ada 11 orang berstatus ibu rumah tangga yang sudah positif HIV," kata Ika di Sintang, Senin.<br /><br />Menurut dia, tertularnya ibu rumah tangga tidak terlepas dari peran suami yang kemungkinan sudah terlebih dahulu terjangkit HIV.<br /><br />"Makanya kami selalu mengkampanyekan agar kita tetap setiap pada satu pasangan," ujarnya.<br /><br />Ia melanjutkan, hasil penemuan kasus HIV/AIDS di Sintang sejak 2006 lalu hingga September 2011 ini, sudah tercatat 86 kasus yang dinyatakan positif.<br /><br />"Dinyatakan HIV plus 43, AIDS 23 dan 20 orang sudah meninggal dunia," jelasnya.<br /><br />Dari jumlah itu, ia menjelaskan, jika melihat dari macam pekerjaaan, diketahui pekerja seks 31 orang, swasta 42 orang, ibu rumah tangga 11, mahasiswa 1 dan lain-lain satu orang.<br /><br />Sementara, jika dilihat dari kelompok umur, usia 25-49 tahun adalah kelompok yang paling banyak tertular yaitu mencapai 60 orang, diikuti kelompok umur 20-24 yang mencapai 19 orang, sedangkan kelompok umur 15-19 ada enam orang dan yang usianya lebih dari 49 tahun tercatat ada satu orang.<br /><br />"Kelompok umur 25-49 adalah usia produktif dan memang cukup rentan tertular HIV, mereka adalah kelompok beresiko tinggi dan biasanya tidak terlepas dari cara bergaul," kata dia.<br /><br />Sedangkan, dari jumlah 86 temuan kasus itu, ia mengatakan kelompok perempuan mendominasi karena jumlahnya mencapai 50 orang, sisanya 36 orang adalah laki-laki.<br /><br />Sejauh ini, menurutnya, jumlah temuan kasus HIV yang sudah terdata sebenarnya jauh lebih kecil dari kenyataan yang ada dilapangan.<br /><br />"Ini ibarat fenomena gunung es, ada yang memperkirakan statistiknya jauh lebih besar, artinya dari angka 86 orang bisa saja kenyataan dilapangan jauh lebih besar dari angka terdata," tukasnya.<br /><br />Menurutnya, di Kabupaten Sintang, sebaran virus HIV saat ini memang lebih banyak didominasi oleh kelompok populasi kunci atau kelompok beresiko tinggi seperti pengguna narkoba menggunakan jarum suntik maupun pekerja seks komersial.<br /><br />"Keengganan untuk memeriksakan diri membuat sulit mengetahui angka riil warga Sintang yang tertular," tukasnya.<br /><br />Kabupaten Sintang sudah memiliki klinik Volunteer Counseling and Testing (VCT) yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M Djoen Sintang yang mulai operasional pada 2007 lalu, bagi yang sudah terdeteksi, pemerintah juga menyediakan layanan terapi Antiretroviral (ARV).<br /><br />"Deteksi dini itu penting karena begitu mengetahui ternyata positif, pendampingan akan dilakukan dan upaya minimal adalah melaksanakan pola hidup sehat," kata dia. <strong>(phs/Ant)</strong></p>