Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, Badar menyatakan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) di provinsi itu triwulan I/2015 tumbuh sebesar 0,16 persen dibanding bulan sebelumnya. <p style="text-align: justify;">"Pertumbuhan IBS di Kalbar triwulan I/2015 kalau dibanding triwulan I/2014 meningkat sebesar 8,36 persen," kata Badar di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia menjelaskan industri yang mengalami pertumbuhan produksi sepanjang triwulan I/2015, yakni industri makanan naik sebesar 0,20 persen; industri kayu dan barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya naik 0,02 persen.<br /><br />Kemudian, produksi pada jenis industri karet dan barang dari karet, serta plastik mengalami penurunan sebesar 1,50 persen, kata Badar.<br /><br />Sementara itu, apa bila dibanding dengan triwulan I/2014, pertumbuhan produksi IBS triwulan I/2015 (year on year) didukung oleh pertumbuhan industri makanan meningkat sebesar 9,58 persen; industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya juga meningkat 1,43 persen.<br /><br />"Sementara industri karet dan barang dari karet, serta plastik mengalami penurunan sebesar 2,98 persen," ujar Badar.<br /><br />Data BPS Kalbar, mencatat ekonomi Kalbar untuk triwulan I/2015 tumbuh sebesar 4,75 persen, dibanding periode yang sama 2014 sebesar 6,12 persen.<br /><br />"Perekonomian Kalbar yang diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I/ 2015 mencapai Rp34,71 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp27,15 triliun," katanya.<br /><br />BPS Kalbar mencatat perekonomian Kalbar 2014 tumbuh sebesar 5,02 persen atau melambat dibanding 2013 yang sebesar 6,04 persen. (das/ant)</p>