Laju inflasi di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan pada Mei 2011 tercatat sebesar 0,52 persen atau turun dibandingkan April 2011 sebesar 1,33 persen. <p style="text-align: justify;">Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotabaru, H Faizin ME, Sabtu mengatakan, inflasi Kotabaru Mei terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga konsumen (IHK) pada tiga kelompok komoditi.<br /><br />Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,11 persen, kelompok perumahan 0,06 persen, kelompok sandang 2,34 persen.<br /><br />Sementara untuk kelompok kesehatan, kelompok pendidikan dan kelompok transpor relatif tetap.<br /><br />Sedangkan untuk kelompok makanan jadi mengalami penurunan sebesar 0,06 persen.<br /><br />"Laju inflasi Kotabaru tahun kalender (Januari – Mei ) 2011 sebesar 4,07 persen. Sementara laju inflasi year on year Mei 2010 terhadap Mei 2011 sebesar 8,97 persen," ujarnya.<br /><br />Secara umum, perkembangan harga berbagai komoditas di pasar Kotabaru Mei 2011 relatif stabil.<br /><br />Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada Mei terjadi inflasi 0,52 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,55 pada April 2011 menjadi 115,15 pada bulan Mei 2011.<br /><br />Beberapa sub kelompok komoditas yang mengalami kenaikan harga selama Mei 2011, ujar Faizin, adalah buah-buahan sebesar 20,96 persen, sayur-sayuran sebesar 11,08 persen, dan barang pribadi dan sandang lain sebesar 6,04 persen.<br /><br />Sedangkan beberapa sub kelompok komoditas yang mengalami penurunan harga, yakni, ikan diawetkan sebesar 6,52 persen, bumbu-bumbuan sebesar 3,70 persen dan bahan makanan lainnya sebesar 3,08 persen.<br /><br />Menurut Kepala BPS Kotabaru, perkembangan IHK sejak Januari-Mei 2011 secara umum cenderung mengalami kenaikan.<br /><br />Berdasarkan IHK Januari (112,56) dan IHK Mei (115,15), maka laju inflasi Kotabaru tahun kalender Januari-Mei 2011 sebesar 4,07 persen.<br /><br />Regional Pulau Kalimantan, dari delapan kota penghitungan inflasi, pada Mei 2011 terdapat empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi, dimana inflasi terbesar terletak di Banjarmasin sebesar 0,51 persen dan deflasi terbesar terletak di tarakan sebesar 1,14 persen.<br /><br />Sedangkan untuk kota-kota besar di Indonesia, dari 66 kota tercatat 51 kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di kota Ambon 1,66 persen dan terendah terjadi di kota Mataram 0,02 persen.<br /><br />Sedangkan kota yang mengalami deflasi sebanyak 15 kota, deflasi tertinggi dialami kota Tarakan 1,14 persen dan terendah di kota Bandar Lampung 0,03 persen. <strong>(phs/Ant)</strong></p>