SINTANG, KN – Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sintang bersama USAID Erat Kalimantan Barat telah berhasil menyelesaikan penyusunan mekanisme dan instrumen untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja mereka. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh dalam mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.
Maryadi, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang, memberikan laporan pada acara Penutupan Lokakarya Penyusunan Mekanisme dan Instrumen Monitoring dan Evaluasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting.
“Kita berhasil menyelesaikan penyusunan dokumen tersebut selama 6 bulan. Kita sudah melakukan lokakarya sebanyak 3 kali. Dilakukan ujicoba oleh OPD teknis, diperbaiki lagi, dan hari ini kita sahkan,” ungkap Maryadi.
Beliau juga mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk USAID Erat, narasumber dari Dirjen Bangda Kemendagri, serta berbagai pihak terkait lainnya. Maryadi menekankan pentingnya dokumen tersebut sebagai panduan untuk mengevaluasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sintang di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.
“Dokumen ini akan kita jadikan panduan untuk mengevaluasi kinerja TPPS Kabupaten Sintang, kecamatan, dan desa. Dengan adanya dokumen ini, monitoring dan evaluasi kinerja TPPS ini dapat dilakukan berjenjang mulai dari desa, kecamatan sampai kabupaten. Ke depan, kita akan semakin mudah melakukan evaluasi dan menghasilkan data yang akurat,” tambah Maryadi.
Nanang Kusriyanto dari USAID Erat Kalimantan Barat menyatakan komitmen untuk terus membantu Pemkab Sintang hingga tahun 2025 mendatang melalui berbagai program dan kegiatan.
“USAID Erat adalah hasil kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat yang mendukung tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, dan kuat di 30 kabupaten kota di 6 provinsi di Indonesia. Di Kalbar ini kami ada di 5 kabupaten termasuk Sintang,” jelas Nanang Kusriyanto.
Beliau melanjutkan, “Kami sudah ada di Kabupaten Sintang sejak 2022. Ada beberapa kegiatan kami di Sintang ini seperti mendukung satu data Indonesia, SP4N Lapor, dokumen upaya penanggulangan kemiskinan ekstrim, menurunkan angka perkawinan anak, peningkatan rata-rata usia sekolah, dan penurunan stunting. Kami akan ada di Sintang ini hingga 2025 mendatang.”
(Rilis Kominfo Sintang)