Investor tambang batu bara PT Marunda Graha Mineral dalam waktu dekat akan memperbaiki tiang pengaman atau "fender" jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang ditabak tongkang bermuatan puluhan ribu ton batu bara pada Juli 2010. <p style="text-align: justify;">Pada pertengahan Januari ini pihak kontraktor pelaksana perbaikan `fender` jembatan itu akan melakukan pengecekan lokasi," kata Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika Barito Utara (Barut), Tenggara, di Muara Teweh, Kamis. <br /><br />Tiang pengaman tersebut ditabrak tongkang TB Bahar 85 dan Bahar VIII pada 18 Juli 2010 membuat tiang pipa baja berdiameter sekitar 80 sentimeter miring. <br /><br />Pada saat kejadian terungkap pipa baja yang dibangun tahun 2007 lalu itu kosong tanpa ada cor semen bertulang, padahal semestinya berisi cor semen bertulang guna posisi tiang yang ditanam di dasar Sungai Barito kuat sebagai tiang pengaman. <br /><br />"Kami berharap perbaikan tiang pengaman itu segera dilakukan perbaikan, guna mengamankan tiang utama jembatan dari hantaman tongkang yang tiap hari mengangkut puluhan ribu ton batu bara melalui pedalaman Sungai Barito," katanya. <br /><br />Perusahaan tambang batu bara PT Marunda Graha Mineral (MGM) yang arealnya di wilayah Kabupaten Murung Raya, bertanggung jawab memperbaiki kerusakan fender jembatan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada pemerintah kabupaten dan provinsi. <br /><br />Sementara Koordinator Proyek PT Marunda Graha Mineral (MGM), Sigit ketika dihubungi wartawan mengatakan pihaknya bersama kontraktor dijadwalkan 15 Januari 2011 akan melihat lokasi fender jembatan yang ditabrak oleh tongkang batu bara. <br /><br />Pihaknya akan melakukan order pipa baja terlebih dahulu untuk penggantian pipa yang rinsek dihantam tongkang bermuatan batu bara selama selama tiga minggu. <br /><br />?Pipa yang rusak tersebut nantinya harus diputus dan dibuang agar dalam perbaikan nantinya lebih nyaman dalam pemancangan tiang baru,? katanya. <br /><br />Kontraktor yang akan memasang tiang fender jembatan KH Hasan Basri ini adalah PT Indomarga yang berpusat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang juga pernah memperbaiki tiang fender KH Hasan Basri beberapa tahun lalu. <br /><br />Wakil Ketua DPRD Barito Utara, Harian Nuur mengatakan pihaknya meminta perusahaan segera merealisasikan perbaikan kerusakan fender tersebut, kalau lambat diperbaiki kami khawatir tiang utama jembatan akan menjadi sasaran, tentunya akan berdampak pada kondisi jembatan yang merupakan akses satu-satunya keluar dan masuk bagi pengguna transportasi darat. <br /><br />"Dinas terkait juga harus mengawasi perbaikan tersebut, guna menghindari pembangunan yang tidak sesuai teknis ini kembali terjadi," katanya Hairan yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Barito Utara ini. <br /><br />Harian mengatakan, untuk menghindari tak terulangnya kembali kejadian yang tersebut pihaknya meminta kepada semua perusahaan tambang batu bara atau kontraktor angkut yang akan melewati jembatan KH Hasan Basri agar bisa menambah kapal bantu (asis) pada saat akan melintas jembatan tersebut. <br /><br />DPRD Barito Utara, katanya akan mengkaji peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kontraktor kapal bantu (asis) sehingga pemerintah dapat dilibatkan dalam proses kontraknya yang secara otomatis akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). <br /><br />Selain itu, pihaknya juga menyarankan kepada Pemprov Kalteng untuk melakukan revisi peraturan daerah Nomor 8 tahun 1999 tentang lalu lintas dan angkutan sungai yang melintas jembatan bentang panjang karena tidak relevan lagi untuk saat sekarang ini. <br /><br />"Sejak 2004 lalu wilayah Kabupaten Barito Utara sering dilewati tongkang batu bara maupun rakit kayu, sehingga kabupaten ini perlu dilaibatkan dalam revisi perda tersebut," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>













