Salah satu investor dari China menjajaki pengembangan tanaman padi sawah di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang bibitnya asal dari negera tersebut. <p style="text-align: justify;">Investor itu telah melakukan peninjauan di lahan persawahan yang belum dimanfaatkan petani didampingi Bupati Barito Utara Nadalsyah di Desa Trahean, Kecamatan Teweh Selatan, Kamis.<br /><br />Kunjungan investor dari negeri tira bambu itu untuk melihat langsung kondisi lahan tidur yang selama ini tidak dimanfaatkan oleh petani setempat.<br /><br />Selama ini warga yang berada di sekitar kawasan pertanian tersebut tidak menggarap lahan kosong, karena dilahan tersebut banyaknya bekas tebangan kayu dan sampah sampah bekas tebangan yang sulit untuk dibersihkan.<br /><br />"Pemerintah daerah akan mendatangkan alat berat untuk membuka lahan dan membersihkan lahan itu dari tumpukan kayu bekas tebangan," kata Bupati Barito Utara, Nadalsyah.<br /><br />Sementara Kepala Bagian Humas Pemkab Barito Utara, Arbaidi mengatakan investor China itu akan mencoba bibit padi untuk ditanam di areal persawahan di Desa Trahean.<br /><br />Tanaman padi yang akan dicoba ditanam di areal persawahan di Desa Trahean yang berasal dari China itu dalam satu hektare dapat menghasilkan 16 ton padi per hektarenya.<br /><br />"Apabila dalam tahap pertama penanaman bibit padi yang berasal dari Cina ini nantinya berhasil dan menghasilakan padi yang banyak, maka akan kita teruskan penanaman padi tersebut," kata Arbaidi.<br /><br />Selain melakukan peninjauan lahan tidur di Desa Trahean, Bupati Nadalsyah juga melakukan peninjauan di Bumi Perkemahan Panglima Batur akan dijadikan tempat wisata alam dan akan dibangun tempat untuk out bond.<strong> (das/ant)</strong></p>