Isu penculikan yang dilakukan pria bertato dan bertopeng melalui pesan pendek melalui telepon genggam atau SMS di wilayah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah meresahkan masyarakat. <p style="text-align: justify;">"Isu penculikan mulai mengganggu aktivitas kami, karena khawatir menjadi korban penculikan yang dalam SMS itu akan mengincar warga berusia di bawah 35 tahun untuk diambil bagian organ tubuhnya," kata seorang warga Desa Konut Kecamatan Tanah Siang, Jaya, kepada wartawan di Puruk Cahu, Senin.<br /><br />Menurut dia, isu penculikan itu membuat masyarakat resah dan percaya karena pesan pendek yang diterima warga dikirim orang yang tidak bertanggung jawab itu disebutkan mengatasnamakan Bupati Murung Raya, Willy M Yoseph.<br /><br />Saat ini, kata dia, SMS yang menyesatkan itu telah beredar luas di masyarakat hingga desa pedalaman sehingga banyak yang takut keluar rumah untuk beraktivitas terutama yang tinggal di sekitar hutan.<br /><br />"Saya dan warga lainnya sudah sepekan ini tidak berani menyadap karet di kebun sekitar hutan yang jauh dari pemukiman, akibat isu penculikan yang mengambil organ tubuh khususnya jantung manusia itu," katanya.<br /><br />Sementara Kepala Bagian Humas Pemkab Murung Raya, Sarwo Mintarjo mengakui pihaknya menerima pengaduan warga terkait isu penculikan melalui SMS yang mengatasnamakan Bupati Murung Raya.<br /><br />"Saya sudah konfirmasi dengan bupati, beliau mengatakan tidak pernah mengirimkan SMS yang mengabarkan isu penculikan itu," katanya.<br /><br />Dia mengatakan, pihaknya juga telah mendapat klarifikasi dari pihak kepolisian setempat terkait isu penculikan yang mengatasnamakan nama pejabat di daerah ini.<br /><br />Isu penculikan tersebut telah beredar luas di masyarakat yang dikirimkan secara berantai dari satu warga ke warga lainnya, sehingga siapa orang pertama yang menerima atau pengirim pesan pendek itu tidak diketahui nomor teleponnya.<br /><br />"Kami minta warga tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa, karena isu penculikan tersebut tidak benar dan menyesatkan, saat ini siapa pelaku penyebar SMS sedang dilakukan penyelidikan aparat kepolisian," kata Sarwo. <strong>(das/ant)</strong></p>