Seiring dengan terjadinya kemajuan diberbagai bidang kehidupan , serta adanya pengaruh yang masuk kedalam kehidupan masyarakat lokal, menuntut Kita untuk mampu menyesuaikan diri secara baik. Adat istiadat yang Kita miliki hendaknya menjadi filter atau penyaring terhadap pengaruh yang datang dari luar. <p style="text-align: justify;">“Keberadaan para pengurus Adat, Tokoh Masyarakat da Tokoh Agama, harusnya menjadi kekuatan penyimbang, menjadi pengarah sekaligus rambu-rambu yang menuntun kearah mana perubahan yang diharapkan,” Kata Agus Mulyana selaku Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kapuas Hulu saat meresmikan Balai Adat Tua’ Bunyau Desa Nanga Lemedak Kecamatan Semitau, beberapa waktu lalu.<br /><br />Dikatakan Mulyana, bahwa masyarakat harus segera menyesuaikan diri melalui perubahan pola hidup sehat. Tanpa menghilangkan cirri budaya lokal, dan harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi. <br /><br />“kemajuan suatu daerah tidak bisa Kita pungkiri dan Kita juga tidak bisa menolak kecanggihan teknologi saat ini, oleh karenanya Kita harus mampu menyesuaikakn diri dengan tetap melestarikan kearifan lokal,” ucapnya.<br /><br />Apalagi menurut Mulyana, Pemerintah merencanakan pembukaan Pos Lintas Batas Indonesia-Malaysia akan dibuka pada bulan Desember Tahun 2012 ini, perlu kesiapan dari masyarakat itu sendiri terutama bagi adat istiadat dan budaya yang Kita miliki, jangan sampai hilang seiring kemajuan zaman. <br /><br />“Jangan terlena dengan perkembangan zaman, adat istiadat yang Kita miliki sejak nenek moyang secara turun temurun harus tetap dijaga dan dilestarikan,” pesannya.<strong>(phs)</strong></p>