Jalan Sangatta-Rantau Pulung Rusak

oleh
oleh

Kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Sangatta dengan Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, mengalami kerusakan akibat seringnya dilewati truk-truk mengangkut muatan berlebihan. <p style="text-align: justify;">Ade Rahmad, salah seorang warga Desa Mukti Jaya SP3 Rantau Pulung, Rabu, mengeluhkan kondisi jalan Rantau Pulung dengan Sangatta kini dalam kondisi rusak.<br /><br />"Terdapat tiga titik jalan paling parah, berlubang dan berlumpur, yakni mulai kilometer sembilan hingga kilometer 25. Di lokasi tersebut mobil sering terporosok dan harus ditarik dengan kendaraan lain," kata Ade Rahmad.<br /><br />Warga, ujarnya, telah mengharapkan Pemkab Kutai Timur agar segera memperbaiki jalan Rantau Pulung, karena kalau dibiarkan kerusakannya semakin bertambah parah.<br /><br />Ia mengatakan, DPRD juga harus mengusulkan ke Dinas Pekerjaan umum agar jalan segera diperbaiki dan dirawat.<br /><br />Hal senada juga diungkapkan Kartolo, warga Desa Kebon Agung bahwa sudah sekitar tiga bulan jalan rantau pulung rusak, karena banyak kendaraan besar yang membawa muatan berlebihan.<br /><br />"Banyak kendaraan besar seperti truk dan tronton lewat Rantau Pulung ke Wahau dan Berau. Kami tidak keberatan kendaraan apa saja lewat, tetapi pemerintah harus memperhatikan agar tidak rusak parah," ujarnya.<br /><br />Kalau jalan rusak parah seperti ini, katanya, warga yang rugi, karena perjalanan ke Sangatta yang biasanya hanya ditempuh dalam waktu satu jam, sekarang bisa sampai dua jam bahkan lebih.<br /><br />Anggota DPRD Joni, saat dikonfirmasi mengatakan, kerusakan jalan Rantau Pulung karena saat ini semua kendaraan pengangkut sembako dan kebutuhan lain ke Wahau dan Berau menggunakan jalur jalan tersebut.<br /><br />"Karena jalan trans Kaltim di wilayah Bengalon itu rusak parah, sehingga semua kendaraan besar lewat Rantau Pulung. Itu sudah terjadi sekitar tiga bulan dan sampai sekarang semakin parah," kata Joni.<br /><br />Kerusakan jalan Rantau Pulung-Sangatta semakin parah akhir-akhir ini karena curah hujan yang cukup tinggi. Apalagi jalan itu merupakan satu-satunya jalan yang bisa digunakan sebagai jalan alternatif untuk ke Wahau dan Berau.<br /><br />Selain jalan yang rusak, menurut Joni, anggota Komisi III DPRD Kutai Timur dari Partai Persatuan Pembangunan PPP, sebuah jembatan di kilometer sembilan juga mulai rusak. Lantainya yang berbahan kayu sudah patah-patah sehingga perlu untuk segera diperbaiki.<br /><br />Joni mengatakan, sekitar seminggu lalu, sebuah kendaraan tronton yang membawa bahan bangunan beton lantai jembatan patah sehingga sebagian ekor tronton terporosok. Tronton itu dua hari baru keluar, akibatnya jembatan bertambah rusak.<br /><br />"Jembatan dengan panjang sepuluh meter dan lebar lima meter sudah berusia tua di atas sepuluh tahun. Jembatan itu dibangun saat Rantau Pulung baru dibangun sebagai UPT Transmigrasi tahun 1987," ujarnya.<br /><br />Kerusakan jalan dan jembatan tersebut, kata Joni, sudah dilaporkan ke Dinas Teknis melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutai Timur agar segera turun melakukan perbaikan jalan dan jembatan. <strong>(das/ant)</strong></p>