Meningkatnya intensitas hujan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat akhir-akhir ini membuat ruas jalan YC. Oevang Oeray dan MT. Haryono semakin mengalami rusak parah. <p style="text-align: justify;">Kubangan jalan yang terbentuk kian membesar dan dalam. Pengguna jalan dituntut ekstra hati-hati, bila tidak ingin celaka. Meski kondisi kerusakan jalan kian parah, namun pihak kontraktor pemenang tender senilai Rp 63 miliar tak juga bergeming. <br /><br />Entah apa yang ditunggu, tak ada yang bisa dikonfirmasi. Namun pada Sabtu (7/6/2014) lalu tampak sebuah dumb truk dan 4 orang melakukan penimbunan di sejumlah titik ruas Jalan YC. Oevang Oeray yang memang memiliki kedalaman kubangan yang sangat berbahaya. <br /><br />“Ini ditimbun dulu, biar tidak terlalu becek dan lubangnya tidak makin lebar. Mungkin 2 minggu lagi akan di aspal,”ungkap Syahbudin dan Waluyo, dua orang yang meratakan tanah yang diturunkan dari dumb truk dan mengaku sebagai pekerja dari PT.Tirta.<br /><br />Dua pria paruh baya ini mengaku warga Mesa Mantir yang bekerja di PT Tirta. Tepatnya PT. Tirta Dhea Adonnincs Pratama yang saat ini base campnya berada di wilayah Desa Sungai Ukoi Kecamatan Sungai Tebelian. <br /><br />PT.Tirta Dhea Adonnincs Pratama sendiri berkedudukan di Jalan Raya Setu Nomor 6A Cipayung Jakarta Timur dengan direktur bernama Sutrisno. Pekerjaan itu diawasi oleh konsultan supervisi PT Widya Graha Asana. <br /><br />Aksi penimbunan jalan dengan tanah bercampur batu itu cukup membuat perjalanan beberapa warga terganggu. Karena truk harus menumpahkan tanah di tengah-tengah badan jalan. <br /><br />Namun begitu warga sedikit lega karena kubangan dalam yang berbahaya telah ditimbun. <br /><br />“Lumayanlah ditimbun begini, tapi akan lebih baik lagi kalau memang segera di aspal. Memang apa lagi yang ditunggu, katanya dananya kan sudah dicairkan dari tahun lalu,”ungkap Susi, warga Oevang Oeray yang menyaksikan penimbunan jalan.<br /><br />Kondisi kerusakan jalan yang parah juga terjadi di ruas jalan MT.Haryono Sintang. Tepatnya mulai dari tugu jam simpang lintas jembatan sungai melawi ke arah Simpang Pinoh. Kerusakan terparah terjadi mulai di sekitar turunan depan klinik bersalin bidan Rahmati dan terus memanjang hingga ke arah simpang pinoh. <br /><br />“Kalau musim hujan, jalan dipenuhi air dan batu-batu besar bermunculan. Tapi bila panas, debunya luar biasa dan menganggu pernafasan. Kondisi ini sangat menyiksa kami pengguna jalan ini,”ungkap Sriyono, warga pandan yang hampir setiap hari mengaku pergi ke Sintang. <br /><br />Dengan kondisi jalan yang rusak parah tersebut, sudah tak terhitung lagi kerugian yang dialami warga. Selain jatuh dan bahkan ada korban jiwa, kondisi jalan tersebut juga membuat kendaraan cepat mengalami kerusakan.<br /><br />“Kami hanya bisa berharap dan berharap terus, agar jalan ini cepat diperbaiki sehingga kami bisa lebih mudah dan cepat sampai ke kota Sintang,”harap Sriyono. <strong>(ek/das)</strong></p>