Jangan Mudah Terprovokasi

oleh
oleh

Aksi pemblokiran jalan di Sintang terkait kunjungan ketua Front Pembela Islam (FPI) di Pontianak dan Ketapang sangat disesalkan salah seorang pemerhati sosial Sintang, Stefanus Ansai, dia menilai aksi itu tidak pada tempatnya apalagi sampai mengganggu ketertiban umum. <p style="text-align: justify;">“Saya harapkan warga juga bisa melihat-lihat persoalan, jangan mudah terprovokasi, kalau mau melakukan aksi menolak karena lokasinya di Pontianak, lebih baik pergi kesana saja, mengapa harus di Sintang,” ungkapnya.<br /><br />Menurutnya, pemblokiran jalan yang dilakukan di Sintang sampai membuat aktivitas pengguna jalan terhambat itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan FPI, kecuali kata dia ada kepengurusan FPI yang mau dilantik di Sintang.<br /><br />“Kalau acaranya di Sintang wajarlah mereka seperti itu, kalau mau blokir ya blokir saja jalan menuju Bandara di Kubu Raya itu,” ucap mantan anggota DPRD Sintang asal kecamatan Sepauk itu.<br /><br />Mestinya kata dia harus melihat konteks persoalan dan sebagai masyarakat Sepauk tentunya dia sangat menyayangkan hal itu terjadi.<br /><br />“Jangan mengatasnamakan Dayak dengan cara-cara yang menjerumuskan Dayak itu sendiri, sudah bukan zamannya lagi menarik simpati masyarakat Dayak dengan cara seperti itu,” tukasnya.<br /><br />Apalagi lanjut dia, aktivitas itu sudah mengganggu masyarakat umum dan sekali lagi dia berharap masyarakat jangan mudah terprovokasi.<br /><br />“Kalau saya lihat itu hanya sekelompok orang yang mau cari popularitas dan simpati, masyarakat tidak tahu apa-apa akhirnya jadi ikut-ikutan,” ujarnya.<br /><br />Kalau bicara menolak, dia yakin orang Dayak tentunya sepakat untuk menolak jika memahami secara keseluruhan apa yang dilakukan FPI selama ini, tapi cara penolakan seperti ini bukan pada tempatnya.<br /><br />“Kegiatan di Pontianak, lalu jalan di Sintang yang diblokir, kan tidak tepat apalagi sampai mengganggu hak pengguna jalan,” imbuhnya.<br /><br />Kalau mau menarik simpati orang, lanjut dia lakukan seperti di Kalteng yang langsung mendatangi bandara, kalau yang dilakukan di Sintang tentu membuat orang marah, apalagi kalau ada yang sakit di jalan dan perlu cepat, itu pasti marah.<br /><br />“Orang banyak ngomong, sah-sah saja, tapi jangan mengatasnamakan Dayak kalau melakukan hal yang keliru, kalau ini namanya bukan menghadang FPI, tapi menghadang orang yang mau lewat di jalur itu,” ucapnya. <strong>(phs)</strong></p>