SINTANG, KN – Bupati Sintang, Jarot Winarno, membuka kegiatan donor darah dan cegah stunting bersama relawan Binjai Betalau di halaman Kantor Camat Binjai Hulu, Selasa (2/9/2020) kemarin.
Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati HUT RI ke-75 di Kecamatan Binjai Hulu dan juga untuk ketersedian stok darah di UTD RUSD Ade M. Djeon Sintang yang di laksankan oleh Tim Bank Data Golongan Darah (BDGD) Kecamatan Binjai Hulu.
Jarot mengatakan Pemkab Sintang sangat mendukung atas terselenggaranya kegiatan donor darah dan cegah stunting di Kecamantan Binjai Hulu ini. Karena kegiatan ini menurutnya sangat mengandung nilai-nilai luhur.
“saya jadi dokter di pedalaman bantu orang sakit, pak Sinto pun demikian juga, tenaga-tenaga kesehatan yang lainnya pun demikian. Tetapi filosopi dari bank golongan darah ini lebih luhur dari apa yang telah kami lakukan”kata Jarot.
Menurut Jarot, dengan kita melakukan donor darah, hal itu guna untuk membagi kehidupan dengan orang lain. Kemudian orang yang kita bagi kehidupan itu tanpa pedulikan siapa saja, karena kita tidak tau darah yang kumpulkan atau di donorkan itu pada akhirnya akan menolong dan menyelamatkan siapa.
Sehingga ketika kita melakukan donor darah itu sudah diniatkan dengan ikhlas bahwa saya akan membantu siapapun tanpa memandang golongan, agama, status sosial dan lainnya.
“Niatkan bahwa saya ikhlas membantu siapa saja yang membutuhkan darah saya” kata Jarot.
Kemudian kata Jarot, kegiatan donor darah ini selain membantu dan menyehatkan orang lain juga pada dasarnya menyehatkan diri sendiri. Paling tidak ada 12 manfaat donor darah yang teratur, mulai dari yang sederahana seperti untuk mengetahui golongan darah diri sendiri, dapat menjaga kesimbangan zat besi dalam badan, mengontrol kolestrol, gula darah, lalu kalau kita sudah donor ni ada rasa bahagia, senang menghindarkan stress.
“Jadi kalau sidak nuan, bapak ibu, dak duan kalao pikiran agak stress donor darah jak, nanti stressnya pasti berkurang, jadi kegiatan ini luarbiasa”ujar Jarot.
Selanjutnya dikatakan Jarot, bahwa dengan meningkatnya kapasitas rumah sakit, meningkatnya kunjungan berobat, pasien yang di rawat, kasus emergency dan kasus-kasus memerlukan darah, itu UTDC yang di rumah sakit, bank darahnya kadang-kadang mengalami kekurangan khususnya pada golongan darah tertentu.
“Dengan canggih dan lebih baiknya teknologi komunikasi, maka upaya untuk mencari orang baik yang mau menyumbangkan tetes darahnya itu juga jauh lebih mudah”kata Jarot
Namun kelamahan saat ini,menurut Jarot, ialah bahwa masyarakat, orang baik yang mau membagikan darahnya itu tidak terdata dengan baik.
“Hari ini relawan binjai betalau menunjukan, kalau memiliki bank golongan darah harus seperti ini, relawannya bagus, teratur, mulai dari forkopimcam, para kepala desa, perangkat desa dan BPD semuanya membantu, relawannya juga giat, kemudian yang paling penting itu terdata dengan baik”tutur Jarot.
Sementara itu, Camat Binjai Hulu, Kusnidar, mengatakan kegiatan ini sudah di lakukan dua tahun berturut-turut, dimana pada tahun lalu di bentuk bank golongan darah, tapi belum membentuk relawan, hanya baru membentuk struktur, sistem, perangkat agar kegiatan ini benar-benar serius dan di percaya serta di akui elemen masyarakat.
“Nah, pada tahun 2020 ini kita sudah membentuk relawan, relawan ini terdiri dari berdasarkan golongan darah dan setiap desa tahun ini awal kita ambil satu desa 3 orang pergolongan darah. Jadi ada 4 golongan darah, ada 12 orang di kali 12 desa, jadi sekitar seratus lebih. Kita bersyukur masyarakat di desa siap menjadi relawan”kata Kusnidar
Kusnidar menuturkan, untuk menentukan relawan tersebut tidak mudah prosesnya, ada proses yang cukup panjang. Dimana kami meminta Puskesmas sebagai ujung tombak terdepan untuk menganalisa yang layak. Karena banyak yang mau tapi tidak layak.
“Maka saya minta kalau screening ini harus dilakukan pada saat masyarakat itu benar-benar steril saat ingin mendonor darahnya”ucap Kusnidar.
Pada kesempatan tersebut, Kusnidar juga memperkenalkan, agar para relawan yang sudah bersedia pendonor darah ini mudah di ketahui, pihaknya memberikan seragam berwarna sesuai dengan kreteria golongan darah masing-masing. “Seragam merah golongan darah A, seragam biru golongan darah B, seragam hijau golongan darah AB, dan seragam orange golongan darah O”terang Kusnidar.
Yang hadir ini lanjut Kusnidar memang satu sample mereka bersedia, tapi pihaknya akan terus melakukan penyegaran. Dan juga, Kusnidar meminta setiap desa dianggarakan dan di bina pemerintahan desa bersama perawat atau bidan desa, jadi kusnidar memastikan kegiatan ini bersifat continue atau terus menerus.
“Untuk tahun ini kita mulai, untuk internal kecamatan binjai hulu, khusus untuk menangani ibu-ibu bersalin, dan kondisi-kondisi darurat di kecamatan binjai hulu, kita liat perkembangan kedepan, saya berharap binjai hulu ini siap untuk kecamatan di kabupaten sintang, jadi binjai hulu ini untuk semua. jadi dinas kesehatan bisa mengakses”beber Kusnidar. (WR)