Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali membangun jembatan Andi Tajang di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan tiang baja sehingga mampu bertahan hingga 50 tahun. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Gusti Tahmidillah di Banjarmasin, Jumat mengatakan, pembangunan ulang Jembatan Sungai Andi Tajang tersebut untuk memperlancar perekonomian di daerah Daha yang kini maju pesat.<br /><br />Pembangunan jembatan yang kini dalam proses tiang pancang tersebut, juga akan dilebarkan dari yang awalnya hanya 4,5 meter menjadi delapan meter.<br /><br />Selain itu, jembatan yang semula berlantai kayu, akan dibangun menjadi jembatan beton dengan tiang pancang baja, sepanjang 80 meter.<br /><br />"Jembatan dengan panjang 80 meter tersebut, terdiri dari jalan pendekat untuk samping kiri dan kanan masing-masing 20 meter, dan untuk tengah atau untuk tiang pancang kerangka baja sepanjang 40 meter," katanya.<br /><br />Karena tahap awal, kini pembangunan jembatan yang rencananya akan selesai pada dua tahun anggaran tersebut, baru pada tahap pemasangan tiang pancang, sehingga lalu lintas dari Kecamatan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kecamatan Daha Utara, untuk menuju pasar Nagara, dialihkan dengan memutar.<br /><br />Sedangkan untuk pejalan kaki, atau pengendara sepeda motor, masih bisa melintasi jembatan gantung yang dibangun sejak zaman Belanda, yang barada disamping persis jembatan Andi Tajang.<br /><br />Selain dibangun dengan lebih permanen, jembatan tersebut juga akan dibangun sedikit lebih tinggi, sehingga arus lalu lintas sungai, masih bisa berjalan dengan lancar.<br /><br />Diharapkan dengan dibangunnya jembatan tersebut, maka kemacetan lalu lintas akan bisa terurai dan perekonomian lancar.<br /><br />Sejak beberapa tahun terakhir, perkembangan perekonomian Kecamatan Daha Sealtan,Utaara dan Barat, cukup pesat, membuat jembatan kayu yang lebarnya hanya 4,5 meter, tidak memungkinkan lagi menampung arus lalu lintas di daerah tersebut.<br /><br />Apalagi pada saat hari pasar setiap Senin, Rabu, Jumat dan Minggu, atau empat kali dalam satu minggu, wilayah Kecamatan Daha akan terjadi kemacetan yang luar biasa, karena banyak pendatang akan masuk daerah yang dikenal dengan nama Nagara.<br /><br />Membludaknya orang luar yang datang ke Nagara, juga membuat sepanjang jalan di daerah tersebut menjadi lahan parkir, bahkan di atas jembatan Sungai Andi Tajang juga tidak pernah sepi dari jejeran mobil, sehingga membuat kemacetan semakin sulit diurai. (das/ant)</p>