Sebuah jembatan di Desa Bangkal Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang putus mengganggu aktivitas warga yang mendiami tujuh desa di kecamatan tersebut. <p style="text-align: justify;">"Jembatan putus sejak dua bulan lalu sehingga mengganggu aktivitas warga tujuh desa yang menggunakannya sebagai sarana transportasi," ujar tokoh masyarakat setempat Mahyuni di Martapura, Minggu.<br /><br />Disebutkan, tujuh desa yang mengandalkan jembatan itu sebagai sarana transportasi adalah Desa Kuin Kecil, Aluh Aluh Kecil, Muara Aluh Aluh Kecil, Bunifah, Tatah Layap, Tatah Bangkal dan Desa Mekar.<br /><br />Menurut dia, putusnya jembatan itu sangat mengganggu aktivitas warga karena mereka menggunakan jembatan sebagai penghubung maupun membawa hasil pertanian maupun perikanan di sekitar kawasan tersebut.<br /><br />Ia mengatakan, penyebab putusnya jembatan dengan konstruksi kayu ulin itu akibat tergerus air sungai yang cukup deras karena posisinya berdekatan dengan muara Sungai Barito.<br /><br />"Warga terpaksa menggunakan jasa klotok atau perahu bermesin agar bisa menyeberang dari Desa Tatah Bangkal menuju Desa Mekar yang menghubungkan dengan Jalan Lingkar Selatan menuju Banjarmasin," ungkapnya.<br /><br />Dikatakan, semula jembatan yang usianya sudah puluhan tahun itu panjangnya mencapai 50 meter tetapi kedua sisinya pelan namun pasti tergerus air sungai sehingga panjangnya bertambah menjadi 60 meter.<br /><br />Kondisi itu, kata dia, membuat warga berinisiatif memperbaikinya secara swadaya dengan membuat sambungan sepanjang 10 meter agar jembatan itu tetap bisa dilalui orang maupun kendaraan roda dua.<br /><br />"Demi kepentingan bersama warga secara swadaya memperbaiki kerusakan jembatan akibat faktor alam itu, tetapi karena sudah putus sehingga warga berharap Pemkab Banjar melalui dinas terkait memperbaikinya," ujarnya.<br /><br />Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjar Muhammad Hilman mengatakan, pihaknya sudah memperbaiki jembatan itu meski pun perbaikannya bersifat darurat.<br /><br />"Kerusakan jembatan sudah diperbaiki tetapi karena bersifat darurat sehingga perbaikannya juga menggunakan dana tanggap darurat. Mudah-mudahan satu bulan ke depan jembatannya sudah selesai," katanya.<br /><br />Ditambahkan, sesuai desain lapangan, konstruksi jembatan tetap menggunakan kayu ulin dengan ukuran 10 x 10 meter dengan bentang 68 meter dan lebar dua meter dari lebar sebelumnya 4 meter. <strong>(phs/Ant)</strong></p>