Jumlah Penderita Hiv/Aids Di Kalteng 71 Orang

×

Jumlah Penderita Hiv/Aids Di Kalteng 71 Orang

Sebarkan artikel ini

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ir H Achmad Diran mengatakan, berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Kalteng jumlah penderita AIDS/HIV hingga tahun 2010 tercatat sebanyak 71 orang. <p style="text-align: justify;">"Dengan prinsip fenomena gunung es, maka realitas lapangan dapat dipastikan data penderita HIV/AIDS jauh lebih besar dari data yang terungkap," kata Achmad Diran di Palangka Raya, Kamis. <br /><br />Menurutnya, bila hal itu benar, berarti Kalteng kedepan mempunyai pekerjaan rumah (PR) besar yang memerlukan keterlibatan semua pihak untuk melakukan penanggulangan mengatasi perkembangan epidemik HIV/AIDS. <br /><br />"Dalam hal ini apa yang harus dilakukan oleh lembaga masyarakat, pemerintah dan yayasan dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS," ujarnya. <br /><br />Diutarakannya, Kalteng, tidak boleh berpangku tangan, namun harus lebih gencar lagu melakukan upaya penanggulangan HIV/AIDS. Salah satunya memerlukan pelipat gandaan jumlah kader-kader terlatih dalam rangka memberikan penyuluhan dan pelatihan ke masyarakat. <br /><br />"Kita harus melakukan percepatan upaya penanggulangan, karena sampai dengan tahun 2010, kecendrungan pertambahan pengidap HIV/AIDS semakin meningkat," terangnya. <br /><br />Dijelaskannya, dalam catatan kementerian kesehatan terakhir, perkembangan epidemik HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. Tahun 2008 tercatat 277.700 orang hidup dengan HIV/AIDS. <br /><br />"Diprediksi sampai tahun 2014 bisa mencapai 501.400 orang atau kurang lebih dua kali lipat. Jika tidak dilakukan penanggulangan yang memadai bukan tidak mungkin hal itu menjadi kenyataan," tegasnya. <br /><br />Kemudian, sambung dia, masalah HIV/AIDS merupakan masalah nasional, bahkan menjadi masalah Internasional. Secara umum bahaya yang diakibatkan HIV/AIDS belum banyak perhatian lebih dari banyak orang, badan maupun lembaga. <br /><br />"Perhatian lebih terhadap upaya penanganan HIV/AIDS harus dilakukan, karena penyebarannya sangat berbahaya," tandasnya. <strong>(das/ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.