Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Kalimantan Selatan, dr Syarifuddin Baseri SpOG, mengatakan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di daerah itu meningkat menyusul ditemukannya tujuh penderita yang positif terjangkit penyakit mematikan tersebut. <p style="text-align: justify;">Pada tahun sebelumnya, kasus HIV/AIDS di Tabalong mencapai 12 orang, jelas Syarifuddin di Tanjung, Ibu Kota Tabalong, Senin.<br /><br />"Merek yang terdeteksi positif HIV/AIDS tahun ini sebanyak tujuh orang, itu pun secara tidak sengaja ditemukan saat dilakukan pemeriksaan darah saat donor darah," katanya.<br /><br />Syarifuddin pun khawatir jumlah penderita HIV/AIDS di Bumi Saraba Kawa ini yang belum terdeteksi bisa lebih banyak karena itu seluruh elemen masyarakat diharapkan bisa berperan aktif dalam pencegahan HIV/AIDS.<br /><br />Para petugas medis baik di puskesmas maupun rumah sakit diimbau untuk memantau para penderita HIV/AIDS dan melakukan pendataan terhadap penderita baru.<br /><br />Terutama bagi pengguna narkoba dan pelaku seks bebas yang rawan tertular penyakit mematikan ini juga dihimbau untuk benar-benar memahami bahaya HIV/AIDS.<br /><br />"Penggunaan narkoba dan perilaku seks bebas saat ini cukup marak karena itu angka penderita HIV/AIDS pun meningkat," tambahnya.<br /><br />Sebagai upaya pencegahan penyakit ini, Dinas Kesehatan akan melaksanakan seminar tentang HIV/AIDS bagi kalanga PNS, karyawan swasta hingga masyarakat.<br /><br />Untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, Dinkes setempat mendapatkan dukungan dana dari PT Adaro Indonesia sebesar Rp70 juta.<br /><br />Tahun sebelumnya, kasus HIV/AIDS di Tabalong mencapai 12 orang dan RSUD H Badaruddin Tanjung telah melengkapi komponen pencegahan penularan HIV/AIDS berupa alat voluntary counseling testing (VCT). <strong>(phs/Ant/foto: google)</strong></p>