Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, akan dijadikan percontohan penanganan banjir bagi 13 kabupaten dan kota di provinsi setempat. <p style="text-align: justify;">"Kabupaten Banjar oleh Kementerian Ristek akan dijadikan proyek percontohan penanganan banjir di Kalsel secara menyeluruh," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Nasrun Syah di Martapura, Senin.<br /><br />Ia mengatakan pihaknya pada Kamis (9/2) bersama pejabat Balitbangda Kalsel dan pejabat yang mewakili pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel berkunjung ke kantor Kemenristek di Jakarta.<br /><br />Rombongan juga didampingi sejumlah ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin mengkaji permasalahan banjir di Kalsel khususnya di Kabupaten Banjar.<br /><br />Pertemuan yang dipimpin salah satu deputy Kemenristek itu menyepakati beberapa permasalahan terkait banjir yang hampir setiap tahun melanda sejumlah kecamatan di kabupaten setempat.<br /><br />"Disepakati pula, banjir di Kabupaten Banjar menjadi isu dan permasalahan bersama yang akan ditanggulangi pemerintah pusat dan Pemprov Kalsel sehingga dijadikan sebagai pilot project," ungkapnya.<br /><br />Dijelaskan, pemeritah pusat dan Pemprov Kalsel akan membuat master plan kajian banjir yang akan diperinci dan lebih fokus pengkajiannya termasuk di wilayah kabupaten/kota se-Kalsel.<br /><br />Dikatakan, pihaknya sangat berterimakasih kepada Menteri Riset dan Teknologi Muhammad Hatta dan jajaran yang merespon permasalahan banjir di Kabupaten Banjar sehingga bersedia mengkajinya.<br /><br />Disebutkan, respon itu diwujudkan Menristek dengan mengirimkan tim ahli ke Kabupaten Banjar dan berjanji siap melakukan pengkajian untuk mencarikan solusi guna menangani musibah akibat fenomena alam tersebut.<br /><br />"Jajaran Kemenristek sudah menyatakan kesiapan mengkaji permasalahan banjir tetapi belum bisa menyimpulkan solusinya termasuk teknik dan strategi penanggulangan banjir," ujarnya.<br /><br />Ditambahkan, pengkajian memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga bisa diambil kebijakan yang dinilai paling baik apakah melalui pengerukan alur sungai, pembuatan kanal atau solusi lainnya.<br /><br />"Penanganannya membutuhkan waktu dan dana yang cukup besar sehingga Pemkab tidak akan sanggup membiayainya dengan APBD, bahkan APBD provinsi sekalipun sehingga harus dibantu dana pusat," katanya.<br /><br />Sementara itu, dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar sebanyak delapan kecamatan merupakan daerah rawan banjir dan hampir setiap tahun saat musim hujan dipastikan mengalami kebanjiran.<br /><br />Kecamatan rawan banjir akibat luapan Sungai Riam Kanan dan Riam Kiwa itu adalah Kecamatan Simpang Empat, Pengaron, Mataraman, Martapura Timur dan Barat, Martapura Kota, Astambul dan Kecamatan Sungai Tabuk. <strong>(phs/Ant)</strong></p>