Bupati Kapuas, HM Mawardi berkeinginan untuk mempertahankan daerah setempat sebagai lumbung padi bagi provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan mengaktifkan tenaga penyuluh. <p style="text-align: justify;">"Kami akan mengaktifkan tenaga penyuluh pertanian guna meningkatkan mutu pertanian dan menghindari gagal panen untuk mempertahankan Kabupaten Kapuas sebagai lumbung padi utama di Kalteng," katanya di Kuala Kapuas, Jumat.<br /><br />Ia mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor utama yang memegang peranan penting terhadap pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat Kabupaten Kapuas sehingga berkontribusi menyediakan beras secara swasembada berkelanjutan di Kabupaten Kapuas khususnya di Kalteng.<br /><br />Namun petani di daerah setempat dihadapkan dengan berbagai kendala dan permasalahan seperti penguasaan teknologi yang masih rendah.<br /><br />"Kemudian rendahnya akses terhadap informasi, sarana produksi, sumber permodalan atau pembiayaan dan akses pasar yang masih terbatas," katanya.<br /><br />Berbicara dalam bidang pertanian tanaman pangan, tentunya sangat erat kaitannya dengan masalah padi atau beras sebagai komoditas unggulan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan konsumsi bahan pokok masyarakat.<br /><br />Isu pertanian di Kabupaten Kapuas untuk meningkatkan ketahanan pangan khususnya padi 400.000 ton pada 2011, lanjutnya, merupakan tantangan nyata karena keberhasilan ditentukan bagaimana strategis dan kebijakan yang ditetapkan serta kinerja semua pihak terkait.<br /><br />"Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian dapat lebih berperan dan mengambil bagian yang lebih besar dalam membantu dan mendorong tumbuh kembang usaha tani dan laju pembangunan pertanian," katanya.<br /><br />Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, Iriani mengatakan produksi padi pada musim tanam April-September 2011 telah terealisasi 245 ribu ton dengan luas panen 81 ribu hektar.<br /><br />Percepatan masa tanam padi untuk musim tanam Oktober-Maret merupakan salah satu upaya untuk mengejar target produksi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi guna menutupi kekurangan dari target produksi padi Kabupaten Kapuas sebanyak 400 ribu ton. <strong>(das/ant)</strong></p>