Kabut asap akibat kebakaran hutan dan semak belukar bercampur dengan embun pagi kini mulai mengganggu jarak pandang bagi pengguna lalu lintas trans Kalimantan Poros Selatan. <p style="text-align: justify;">Wartawan ANTARA Banjarmasin yang melakukan perjalanan pagi hari antara Kota Palangkaraya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah ke Kota Banjarmasin ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat merasakan gangguan asap tersebut.<br /><br />Serangan kabut asap bercampur embun pagi itu sudah dirasakan sejak perjalanan di Jalan Mahir Mahar Kota Palangkaraya, sehingga banyak armada angkutan dan mobil pribadi terpaksa berhati-hati melewati kawasan tersebut.<br /><br />Walau lampu depan mobil dinyalakan tetapi jarak pandang ke ruas jalan pun tidak begitu jelas, sehingga semua kendaraan memperlambat kecepatan agar tidak tabrakan.<br /><br />Kabut asal tersebut kian tebal saat perjalanan di jembatan layang terpanjang yang menyeberangi rawa-rawa kawan Tumbang Nusa yakni sepanjang tujuh kilometer tersebut.<br /><br />Di lokasi jembatan ini semua kendaraan kian memperlambat kendaraan karena selain arah depan yang kurang tampak, kiri dan kanan jalan pun kurang tampak akibat asap.<br /><br />Di lokasi ini terlihat ada beberapa titik api kebakaran hutan gambut yang ada di kawasan tersebut yang diduga sumber dari produksi asap tebal tersebut.<br /><br />Setelah memasuki kawasan Pulang Pisau kabut asap kian menipis dan setelah perjalanan antara Kuala Kapuas arah ke Banjarmasin kabut asap sudah tidak tampak lagi dan perjalanan menjadi normal.<br /><br />Berdasarkan catatan jalan trans Kalimantan poros selatan Palangkaraya-Banjarmasin sepanjang sekitar 190 kilometer tersebut merupakan wilayah yang paling rawan serbuan kabut asap, terutama saat kemarau dimana banyak terjadi kebakaran hutan gambut di kiri dan kanan jalan tersebut.<br /><br />Selain itu kawasan itu juga banyak melalui kawasan persawahan dengan jerami yang mengering seusai panen, yang kemudian jerami tersebut mudah sekali terbakar yang api menjalar kena-mana hingga ke hutan gambut.<br /><br />Menurut keterangan bila hutan gambut terbakar maka banyak sekali memproduksi asap, lantaran hutan gambut sulit padam dan asap keluar dari lokasi hutan gambut yang terbakar bisa berminggu-minggu, karena itulah wilayah ini rentan terserang asap tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>