Kabut Asap Masih Mengganggu Penerbangan Di Banjarmasin

oleh
oleh

Kabut asap yang menyelimuti Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan masih mengganggu penerbangan pada Senin pagi di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. <p style="text-align: justify;">Manager Operasi PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Haruman di Banjarbaru, Senin mengatakan, penerbangan pesawat mengalami penundaan 15 menit dari jadwal yang ditetapkan.<br /><br />"Penerbangan pertama pesawat Lion tujuan Bandung yang dijadwalkan berangkat pukul 06.00 Wita tertunda 15 menit," ujarnya.<br /><br />Ia mengatakan, akibat penundaan itu, pesawat tujuan kota lain juga ikut mengalami keterlambatan keberangkatan seperti Lion Air tujuan Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta.<br /><br />Dijelaskan, penundaan penerbangan masih disebabkan kabut asap yang menyelimuti kawasan bandara sehingga membuat jarak pandang di landasan pacu dibawah batas normal dan tidak aman bagi penerbangan.<br /><br />"Jarak pandang pada pukul 06.00 Wita masih dibawah 400 meter yang merupakan batas normal pesawat bisa diterbangkan, namun pukul 06.15 Wita jarak panjang lebih dari 800 meter sehingga penerbangan bisa dilakukan," ungkapnya.<br /><br />Sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut sejak Jumat (28/9) hingga Minggu (30/9) penerbangan di bandara yang terletak di Kelurahan Syamsudin Noor Banjarbaru itu mengalami penundaan dua jam dari jadwal.<br /><br />Penyebabnya karena kabut asap yang menyelimuti kawasan bandara sehingga membuat jarak pandang terbatas dan tidak aman bagi pesawat lepas landas dari landasan pacu.<br /><br />Kabut berwarna putih pekat yang diduga berasal dari terbakarnya pepohonan dan semak di lahan kosong di wilayah setempat juga mengganggu pandangan pengendara motor hingga sempat mengganggu aktivitas warga.<br /><br />"Jarak pandang pendek sekali, hanya lima meter bahkan badan jalan hampir tidak kelihatan karena tebalnya kabut asap, " ujar pengemudi mobil, Syaiful yang melintasi kawasan Landasan Ulin Banjarbaru, Sabtu (29/9) sekitar pukul 06.30 Wita.<br /><br />Ditambahkan, selain mengganggu pandangan, kabut asap yang meninggalkan bau benda habis terbakar itu juga membuat mata perih dan saluran pernafasan terganggu sehingga banyak warga mengenakan masker penutup mulut dan hidung.<br /><br />"Saya terpaksa mengenakan masker saat keluar rumah karena kabutnya tebal dan cukup mengganggu pernafasan, disamping membuat mata perih," ujar seorang ibu rumah tangga, Nurul, Minggu pagi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>