Kadin Dorong Apindo Tidak Lagi Jual Material

oleh
oleh

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk tidak lagi menjual material. <p style="text-align: justify;">"Kami mendorong semua asosiasi untuk tidak menjual lagi material, tidak lagi menjadi negara kuli," kata Pembina Kadin Indonesia Oesman Sapta Odang di Pontianak, Senin.<br /><br />Pria yang akrab disapa Oso itu menegaskan, seluruh asosiasi sudah diminta untuk menjual barang jadi pada 2014.<br /><br />"Nah, nantinya Indonesia tidak lagi menjadi kuli. Melainkan sudah menjual produk yang memiliki nilai tambah, transfer teknologi, ada industri yang dibangun ada kebanggaan tersendiri," kata Oso.<br /><br />Dirinya mengharap, Kalbar nantinya tidak hanya mampu mengekspor Crude Palm oil (CPO) ataupun bauksit saja. Tetapi, juga sudah menjadi barang jadi.<br /><br />"Bayangkan saja jika Kalbar sudah mampu memproduksi barang jadi dari bauksit, bauksit yang jumlahnya banyak, dan kita menjadi salah satu daerah terbesar yang memproduksinya," kata Oso.<br /><br />Untuk itu, kata dia, sejak saat ini sudah harus ada industri yang masuk dan ada rekan kerja yang mau menanamkan modalnya di Kalbar untuk dapat membangun industri jadi tersebut.<br /><br />"Paling tidak Kalbar ditargetkan 2014 sudah harus ada," katanya optimistis.<br /><br />Sementara, Asisten II Bidang Ekonomi Setda Kalbar Lensus Kandri mengatakan, kondisi perekonomian di Kalbar beberapa tahun terakhir memiliki kecenderungan pertumbuhan yang positif.<br /><br />Sejak tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kalbar mencapai 4,94 persen, tahun 2010 mencapai sebesar 5,35 persen dan 2011 mencapai 5,9 persen.<br /><br />"Namun, pertumbuhan ekonomi Kalbar lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,5 persen pada 2011, yang lebih disebabkan belum maksimalnya sektor-sektor ekonomi akibat berbagai kendala dan keterbatasan terutama infrastruktur," ungkap Lensus.<br /><br />Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalbar itu mengatakan, saat ini sektor perdagangan memberikan peranan yang penting dalam perekonomian daerah dengan menggeserkan peranan sektor industri.<br /><br />"Seperti kita ketahui bahwa Kalbar merupakan daerah yang cukup banyak menghasilkan produk primer yang cukup laku di pasaran terutama hasil tambang, sehingga kegiatan ekspor komoditas primer daerah tersebut selalu meningkat dari tahun ke tahun," katanya.<br /><br />Tetapi, lanjutnya, Kalbar tidak boleh terpaku pada perdagangan luar negeri untuk komoditas primer saja yang sangat rentan dengan gejolak ekonomi global.<br /><br />"Namun, juga harus memiliki strategi antisipatif untuk pengembangan industri hilir yang diharapkan akan mempunyai nilai tambah produk," tegasnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>