Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Maskamian Andjam meminta para peternak tidak menjual sapi bantuan yang diberikan tetapi mengembangbiakan. <p style="text-align: justify;">"Kami meminta sapi bantuan yang diberikan pemerintah jangan dijual peternak penerimanya tetapi dipelihara dan dikembangkan," ujarnya di Banjarbaru, Jumat (14/01/2011). <br /><br />Hal itu dikatakannya di sela-sela penyerahan bantuan pemerintah pusat berupa uang tunai untuk pembelian sapi bibit kepada Wali Kota Banjarbaru Ruzaidin Noor yang disalurkan bagi kelompok tani ternak dan masyarakat. <br /><br />Menurut dia, pihaknya bersama jajaran dinas terkait di daerah dibantu petugas lapangan akan melakukan pengawasan terhadap perkembangan sapi bantuan itu sehingga tidak disalahgunakan penerimanya. <br /><br />Salah satu alat yang digunakan dalam pengawasan sapi bantuan adalah pemasangan anting-anting di telinga sapi sebagai penanda bahwa sapi tersebut merupakan sapi bantuan yang tidak boleh diperjualbelikan. <br /><br />"Anting-anting di telinga sapi berfungsi sebagai penanda sapi bantuan sehingga tidak boleh dijualbelikan dan posisinya tidak mungkin lepas kecuali dilepas pemeliharanya," ujar dia mengingatkan. <br /><br />Ia meminta, sapi bantuan yang dipelihara peternak terus dijaga kesehatannya sehingga bisa berkembangbiak minimal 5 tahun di tiap kelompok tani ternak kemudian digulirkan ke kelompok lain. <br /><br />"Bantuan uang tunai yang nantinya dibelikan sapi bibit ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan memelihara dan mengembangbiakan sapi sehingga bisa digulirkan ke kelompok tani ternak lain," pesannya. <br /><br />Ditekankan, sapi-sapi bibit itu juga harus mampu dikembangbiakkan sesuai tujuannya yakni meningkatkan populasi sapi untuk memenuhi ketersediaan daging sapi bagi pemenuhan konsumsi masyarakat. <br /><br />Wali Kota Banjarbaru Ruzaidin Noor mengatakan, pengawasan pengembangan sapi-sapi bibit hendaknya dilakukan secara kontinyu oleh dinas terkait melalui petugas lapangan sehingga perkembangannya terpantau. <br /><br />"Selain peternak yang mampu memelihara dan mengembangbiakan sapi-sapi bibit itu, peran aktif dinas melalui petugas lapangan sangat diperlukan sehingga hewan ternak itu bisa berkembangbiak sesuai harapan," katanya. <br /><br />Bantuan yang besarnya mencapai Rp1,7 miliar itu diserahkan kepada lima kelompok tani ternak yakni kelompok tani `Bemula Begawi` Kelurahan Landasan Ulin Tengah berupa bantuan sapi bibit sebesar Rp435 juta. <br /><br />Kelompok tani Sekawan Kelurahan Sungai Ulin menerima bantuan sapi bibit sebesar Rp435 juta, kelompok tani Sidodadi Kelurahan Guntung Payung berupa sapi perah sebesar Rp500 juta. <br /><br />Kemudian kelompok tani Aman Makmur Kelurahan Cempaka berupa Unit Layanan Inseminasi Buatan (ULIB) sebesar Rp54 juta dan kelompok tani Budi Luhur Kelurahan Landasan Ulin Utara berupa bantuan burung puyuh Rp59 juta. <br /><br />Penerima bantuan lainnya adalah Lembaga Mengakar Masyarakat Mandiri (LM3) Bina Banua Kelurahan Guntung Payung sebesar Rp100 juta dan kelompok Sarjana Masuk Desa Sejahtera Rp152,5 juta berupa bantuan kambing. <strong>(phs/Ant)</strong></p>