Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia, Dr Ir Arnold Soetrisnanto menyarankan Pemerintah provinsi Kalimantan Barat segera mengajukan pembuatan tapak reaktor nuklir kepada pemerintah pusat untuk pengembangan PLTN di provinsi itu. <p style="text-align: justify;">"Untuk pembuatan suatu reaktor nuklir, memerlukan komitmen bersama antara pemerintah daerah, karena jika akan berinvestasi di bidang PLTN, memerlukan suatu komitmen yang jelas," katanya di Pontianak, Rabu.<br /><br />Dia menjelaskan, besarnya potensi uranium yang ada di Kalimantan Barat menjadikan provinsi itu lebih unggul dibanding provinsi lainnya, khususnya dalam pengembangan reaktor nuklir untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.<br /><br />Arnold mengatakan, Kalbar memiliki potensi untuk dibangun reaktor nuklir karena daerah itu memiliki kondisi geografis yang sangat memungkinkan dan paling stabil dibanding daerah lainnya. Kalbar aman dari sumber gempa dan bencana alam lainnya.<br /><br />Yang perlu diperhatikan untuk pembuatan reaktor nuklir adalah banyak hal teknis yang harus di perhatikan oleh pihak pengembang, terutama faktor keselamatan. Karena energi nuklir perlakuannya tidak sama degan sumber energi lainnya seperti minyak bumi, gas dan batu bara.<br /><br />"Harus benar-benar diperhatikan, terutama soal keamanan karena kalau sampai suatu reaktor nuklir bocor, bisa menyebabkan radiasi yang cukup berbahaya. Untuk itu diperlukan pemetaan tata ruang yang jelas oleh pemerintah daerah," tuturnya.<br /><br />Namun, katanya, kemungkinan bocornya suatu reaktor nuklir itu bisa diantisipasi dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Terlebih, kemungkinan bocor tersebut cukup kecil, karena selama ini sudah banyak negara yang memanfaatkan tenaga nuklir sebagai sumber energi, namun tingkat kebocorannya sangat kecil.<br /><br />"Itu dari sisi negatifnya, namun untuk sisi positifnya, menggunakan sumber tenaga dari nuklir itu cukup efisien dan praktis. Khususnya untuk dampak ekonomi bagi masyarakat, jelas ini sangat menguntungkan bagi Kalbar," katanya.<br /><br />Arnold menambahkan, persediaan uranium sebagai sumber tenaga nuklir di Kalbar cukup potensi untuk diolah. Bahkan, dia memprediksikan, perkembangan ekonomi di Kalbar akan sangat cepat berkembang, jika potensi tersebut bisa dimaksimalkan.<br /><br />"Yang harus menjadi perhatian kita adalah, tidak mungkin sumber listrik Indonesia bisa bertahan untuk jangka waktu lama, jika tidak memanfaatkan energi nuklir yang ada. Karena untuk persediaan bahan bakar seperti minyak, gas dan batu bara, persediaannya sudah mulai menipis, sementara potensi uranium masih sangat berlimpah," katanya. (das/ant)</p>