Home / Tak Berkategori

Kalbar Siapkan 250 Ribu Hektare Kawasan Pangan

- Jurnalis

Sabtu, 5 Februari 2011 - 11:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Hazairin menargetkan selama empat tahun mulai 2011 terdapat sasaran areal seluas 250 ribu hektare untuk kawasan pangan. <p style="text-align: justify;">"Kawasan pangan itu tersebar di tiap kabupaten dan kota kecuali Kota Pontianak," kata Hazairin saat dihubungi di Pontianak, Sabtu (05/02/2011), <br /><br />Kawasan pangan seluas itu terdiri atas optimalisasi lahan seluas 100 ribu hektare dan 150 ribu hekatre untuk cetak sawah. <br /><br />Berdasarkan data statistik, luas lahan Kalbar 14,68 juta hektare. Data penggunaan lahan dari BPS, potensi lahan sawah di Kalbar 546.594 hektare; terdiri irigasi 116.200 hektare dan non irigasi 430.394 hektare. <br /><br />Sedangkan dari luas potensi lahan sawah Kalbar, yang potensi ditanami dua kali setahun 91.584 hektare, satu kali setahun 209.322 hektare, tidak ditanami 62.863 hektare dan sedang tidak diusahakan 182.825 hektare. <br /><br />Hazairin menambahkan, Kalbar merupakan salah satu provinsi yang sangat potensial untuk pembangunan pertanian. <br /><br />Namun, lanjut dia, dari data potensi lahan dan luas sawah fungsional, setiap tahunnya terlihat bahwa kemampuan petani menggarap lahan basah hanya berkisar satu hektare setiap KK. <br /><br />"Supaya mendapat penghasilan yang layak, maka setiap KK tani harus mengusahakan lahan minimal 5 hektare, dengan intensitas pertanaman 2 sampai 3 kali setahun," kata dia. <br /><br />Ia melanjutkan, kawasan pangan itu sendiri akan dikembangkan bersama provinsi lain di Kalimantan. <br /><br />"Nanti tanggal 8 Februari, kawasan pangan akan dibahas bersama dengan Kementerian Pertanian dan provinsi seluruh Kalimantan," kata Hazairin. <br /><br />Sebelumnya, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Undoro Kasih Anggoro mengatakan, pada tahun 2025 diprediksi akan terjadi defisit bahan pangan 70 juta ton dengan jumlah penduduk dunia sekitar 8 miliar jiwa. <br /><br />"Defisit diperkirakan terjadi di kawasan Asia Selatan, Asia Timur Jauh dan Afrika. Ini waktu yang singkat sehingga harus diantisipasi dari sekarang," kata Undoro Kasih Anggoro di Pontianak, Kamis (20/1). <br /><br />Menurut dia, salah satu upaya adalah menjadikan Kalimantan sebagai "pulau pangan" nasional. <br /><br />Ia menambahkan, dengan luas wilayah yang dimiliki saat ini, kontribusi Kalimantan terhadap bahan pangan nasional masih kecil. <br /><br />Ia mencontohkan padi, Kalimantan hanya memberi kontribusi 6,86 persen dari total produksi beras nasional. <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Berita Terkait

Pemangkasan Anggaran Berdampak Pada Infrastruktur dan Belanja Pegawai
Festival Pemuda Kreatif 2025: Wadah Generasi Muda Kutim Tunjukkan Ide dan Inovasi
Anggota DPRD Sintang Hadiri Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia 2025: Momentum Refleksi dan Penguatan Pelayanan
Anastasia Dukung Promosi Wisata Sintang Lewat Kegiatan Trabas di Gunung Kelam
Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia
Jelang Natal dan Tahun Baru, DPRD Sintang Minta Pemkab Perhatikan dan Perbaiki Ruas Jalan Dalam Kota
Anggota DPRD Sintang Santosa Imbau Pengguna Jalan Lebih Berhati-Hati
DPRD Sintang Harapkan Pemkab Gelar Operasi Pasar Hingga ke Pedalaman Jelang Natal dan Tahun Baru

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 17:57 WIB

Pemangkasan Anggaran Berdampak Pada Infrastruktur dan Belanja Pegawai

Minggu, 9 November 2025 - 17:30 WIB

Festival Pemuda Kreatif 2025: Wadah Generasi Muda Kutim Tunjukkan Ide dan Inovasi

Sabtu, 8 November 2025 - 23:23 WIB

Anggota DPRD Sintang Hadiri Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia 2025: Momentum Refleksi dan Penguatan Pelayanan

Sabtu, 8 November 2025 - 20:34 WIB

Anastasia Dukung Promosi Wisata Sintang Lewat Kegiatan Trabas di Gunung Kelam

Sabtu, 8 November 2025 - 18:37 WIB

Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia

Berita Terbaru

Artikel

Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia

Sabtu, 8 Nov 2025 - 18:37 WIB