Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Hazairin menargetkan selama empat tahun mulai 2011 terdapat sasaran areal seluas 250 ribu hektare untuk kawasan pangan. <p style="text-align: justify;">"Kawasan pangan itu tersebar di tiap kabupaten dan kota kecuali Kota Pontianak," kata Hazairin saat dihubungi di Pontianak, Sabtu (05/02/2011), <br /><br />Kawasan pangan seluas itu terdiri atas optimalisasi lahan seluas 100 ribu hektare dan 150 ribu hekatre untuk cetak sawah. <br /><br />Berdasarkan data statistik, luas lahan Kalbar 14,68 juta hektare. Data penggunaan lahan dari BPS, potensi lahan sawah di Kalbar 546.594 hektare; terdiri irigasi 116.200 hektare dan non irigasi 430.394 hektare. <br /><br />Sedangkan dari luas potensi lahan sawah Kalbar, yang potensi ditanami dua kali setahun 91.584 hektare, satu kali setahun 209.322 hektare, tidak ditanami 62.863 hektare dan sedang tidak diusahakan 182.825 hektare. <br /><br />Hazairin menambahkan, Kalbar merupakan salah satu provinsi yang sangat potensial untuk pembangunan pertanian. <br /><br />Namun, lanjut dia, dari data potensi lahan dan luas sawah fungsional, setiap tahunnya terlihat bahwa kemampuan petani menggarap lahan basah hanya berkisar satu hektare setiap KK. <br /><br />"Supaya mendapat penghasilan yang layak, maka setiap KK tani harus mengusahakan lahan minimal 5 hektare, dengan intensitas pertanaman 2 sampai 3 kali setahun," kata dia. <br /><br />Ia melanjutkan, kawasan pangan itu sendiri akan dikembangkan bersama provinsi lain di Kalimantan. <br /><br />"Nanti tanggal 8 Februari, kawasan pangan akan dibahas bersama dengan Kementerian Pertanian dan provinsi seluruh Kalimantan," kata Hazairin. <br /><br />Sebelumnya, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Undoro Kasih Anggoro mengatakan, pada tahun 2025 diprediksi akan terjadi defisit bahan pangan 70 juta ton dengan jumlah penduduk dunia sekitar 8 miliar jiwa. <br /><br />"Defisit diperkirakan terjadi di kawasan Asia Selatan, Asia Timur Jauh dan Afrika. Ini waktu yang singkat sehingga harus diantisipasi dari sekarang," kata Undoro Kasih Anggoro di Pontianak, Kamis (20/1). <br /><br />Menurut dia, salah satu upaya adalah menjadikan Kalimantan sebagai "pulau pangan" nasional. <br /><br />Ia menambahkan, dengan luas wilayah yang dimiliki saat ini, kontribusi Kalimantan terhadap bahan pangan nasional masih kecil. <br /><br />Ia mencontohkan padi, Kalimantan hanya memberi kontribusi 6,86 persen dari total produksi beras nasional. <strong>(phs/Ant)</strong></p>