Kalbar Usulkan Badau Jadi Pelabuhan Darat CPO

×

Kalbar Usulkan Badau Jadi Pelabuhan Darat CPO

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengusulkan Badau di Kabupaten Kapuas Hulu untuk dijadikan pelabuhan darat terutama guna mengekspor "crude palm oil" (CPO). <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar, Soezarsono Soekran di Pontianak, Rabu, CPO tersebut akan dapat diekspor dari Badau ke Tanjung Manis di Sarawak, Malaysia Timur.<br /><br />Untuk itu, Pemprov Kalbar akan memaparkan usulan itu ke lima kementerian pada Kamis ini, kata dia.<br /><br />Ia menambahkan, salah satu alasan perlu dibangunnya pelabuhan darat untuk ekspor CPO di Badau adalah karena selama ini Kalbar tidak pernah menikmati pajak ekspor CPO.<br /><br />Padahal, lanjut dia, Kalbar termasuk penghasil utama CPO dan diperkirakan akan terus meningkat produksinya dalam tiga atau empat tahun mendatang.<br /><br />Ia mengungkapkan, selama ini pajak ekspor dari CPO asal Kalbar diterima oleh Jakarta atau Medan.<br /><br />"Karena Kalbar tidak memiliki pelabuhan internasional," kata Soezarsono Soekran.<br /><br />Badau yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu itu berbatasan langsung dengan Lubok Antu, Sarawak, Malaysia Timur.<br /><br />Sejumlah perusahaan perkebunan kini juga tengah ekspansi di Kabupaten Kapuas Hulu dalam skala besar.<br /><br />Selain itu, ujar dia, Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi, letaknya berdekatan serta memiliki hamparan perkebunan kelapa sawit yang luas di Kalbar secara keseluruhan.<br /><br />Sementara kalau dikirim ke Kota Pontianak yang memiliki pelabuhan laut, akan tidak efisien karena jarak yang sangat jauh <br /><br />"Biaya angkut akan semakin tinggi sehingga harga CPO Kalbar dapat tertekan. Belum lagi infrastruktur yang masih banyak yang belum maksimal," kata dia menegaskan.<br /><br />Rencana pembukaan pelabuhan darat untuk ekspor di Badau itu sudah pernah dibicarakan dalam forum Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia. Saat ini tinggal menunggu persetujuan di tingkat pemerintahan antara Indonesia dan Malaysia.<br /><br />"Pemprov Kalbar juga mendorong tumbuhnya industri sektor hilir dari kelapa sawit karena cukup banyak turunan yang bisa dihasilkan," kata Soezarsono Soekran.<br /><br />Kalbar menargetkan luas lahan untuk perkebunan kelapa sawit mencapai 1,5 juta hektare. Luas areal yang ditanam saat ini baru sekitar 800 ribu hektare. <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.