Wilayah Kalimantan Selatan masih cukup aman dari serangan flu burung yang kini kembali merebak di beberapa provinsi seperti di Jawa Timur. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Selatan (Kalsel) Maskamian Anjam di Banjarmasin, Senin (10/01/2011) mengatakan, sampai saat ini laporan maupun isu adanya flu burung yang ditandai dengan ayam atau unggas mati mendadak belum ada. <br /><br />"Syukur sampai saat ini kita masih aman dari serangan virus yang cukup menakutkan itu," katanya. <br /><br />Apalagi, kata dia, "day old chik" (DOC) atau anak ayam umur sehari khusus broiler, kini tidak ada lagi yang dari luar daerah, karena peternak Kalsel sudah mampu memproduksi sendiri. <br /><br />Dengan demikian, kata dia, pengawasannya jauh lebih mudah dibanding harus mendatangkan unggas dari luar daerah. <br /><br />DOC yang diambil dari Jawa, kata dia, hanyalah DOC petelor yang sebelum masuk ke Kalsel telah dilakukan vaksinasi, sehingga tidak ada masalah berarti. <br /><br />Kalaupun DOC petelor tersebut ada yang terjangkit virus flu burung, kata dia, akan langsung mati, sehingga tidak akan merebak sampai ke mana-mana. <br /><br />"Apalagi ayam Kalsel saat ini cenderung memiliki daya tahan tubuh cukup kuat, karena sebagian besar peternak sadar menjaga kebersihan kandang," katanya. <br /><br />Kendati demikian, kata dia, pihaknya tetap waspada dengan selalu memberikan sosialisasi kepada peternak agar selalu menjaga kebersihan dan rutin melakukan vaksinasi. <br /><br />Menurut Maskamian, salah satu penyebab merebaknya flu burung antara lain karena peternak kurang menjaga kebersihan kandang, sehingga virus mudah berjangkit. <br /><br />Selain itu, kata dia, pihaknya juga meningkatkan pengawasan di pos pemeriksaan yang ada di daerah perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur. <br /><br />Bekerja sama dengan Balai Karantina Syamsudin Noor melaksanakan pengawasan unggas, produk unggas dan limbah unggas yang masuk ke wilayah Kalsel melalui jajaran pintu-pintu masuk di laut dan udara. <br /><br />Mengenai kebutuhan daging ayam untuk Kalsel, tercatat mencapai 60 ribu ekor per hari. Selain itu Kalsel juga memenuhi kebutuhan daging ayam untuk Palangkaraya dan beberapa daerah lain di Kalimantan Tengah. <strong>(phs/Ant)</strong></p>