Provinsi Kalimantan Utara membukukan nilai ekspor sebesar 361,91 juta dolar AS pada Januari-April 2015, yang semuanya berasal dari komoditas nonmigas. <p style="text-align: justify;">"Jika dibandingkan periode sama tahun 2014, nilai ekspor Kaltara mengalami penurunan sekitar 2,84 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Aden Gultom dalam keterangan tertulis di Samarinda, Jumat.<br /><br />Provinsi Kaltara merupakan daerah otonomi baru hasil pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur sejak dua tahun lalu.<br /><br />Sepanjang awal 2015 ini, menurut ia, nilai ekspor Kaltara cenderung turun, seperti halnya pada April yang mengalami penurunan 16,58 persen dengan tercatat hanya 85,93 juta dolar AS. Sementara pada Maret 2015 mencapai 103,01 juta dolar AS.<br /><br />"Penurunan ekspor dipengaruhi turunnya hasil tambang sebesar 18,69 persen dan hasil pertanian juga turun 42,25 persen. Sedangkan ekspor hasil industri naik 21,77 persen," tambahnya.<br /><br />Data BPS mencatat, tiga negara di Asia yakni India, Jepang dan Tiongkok menjadi tujuan utama ekspor komoditas nonmigas Kaltara dengan kontribusi 66,66 persen dari total ekspor.<br /><br />Nilai ekspor ke India tercatat 24,48 juta dolar AS, kemudian Jepang 21,21 juta dolar AS dan Tiongkok 11,59 juta dolar AS.<br /><br />Beberapa negara lain yang menjadi tujuan ekspor Kaltara adalah Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Filipina, dan Hong Kong.<br /><br />Ketika ekspor turun, nilai impor Provinsi Kaltara selama Januari-April 2015 justru naik 39,06 persen menjadi 22,54 juta dolar AS, juga seluruhnya barang nonmigas.<br /><br />Dengan demikian, selama empat bulan pertama tahun ini, neraca perdagangan provinsi termuda di Indonesia itu masih tetap positif surplus 339,37 juta dolar AS, lebih rendah dibanding periode sama 2014 sejumlah 356,29 juta dolar AS. (das/ant)</p>
