Kalteng Harus Kerja Ekstra Dirikan Fakultas Kedokteran

oleh
oleh

Ketua Program Magister Pendidikan Luar Sekolah Universitas Palangka Raya, Prof Dr H Noersani Darlan menyatakan, pemerintah provinsi Kalimantan Tengah harus kerja ekstra mendirikan Fakultas Kedokteran. <p style="text-align: justify;">Pernyataan itu dikemukakan mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam percakapan dengan ANTARA Kalsel, disela-sela Wisuda lulusan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Rabu (23/03/2011).<br /><br />Menurut dia, kalau berdasarkan kondisi obyektif, Kalteng belum saatnya mendirikan Fakultas Kedokteran, karena selain memerlukan pembiayaan yang cukup besar, juga perangkat penunjang lain masih belum memungkinkan.<br /><br />Sebagai contoh tenaga akademis, kemungkinan harus mendatangkan dari provinsi/perguruan tinggi lain atau dengan sistem dosen terbang, sebab dokter spesialis di Kalteng atau Kota Palangka Raya sendiri masih sedikit, lanjut sang profesor didampingi istrinya<br /><br />"Tapi karena keinginan mendirikan Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (Unpar) merupakan tekad Pemprov Kalteng atau Gubernur A. Teras Narang, maka juga harus menjadi tanggung jawab moril bersama untuk menyukseskan," tandasnya.<br /><br />"Kita berharap Pemprov setempat bersama jajaran pemerintah kabupaten/kota di `Bumi Isen Mulang` Kalteng dan Unpar sukses mendirikan Fakultas Kedokteran tersebut," demikian Noersani Darlan.<br /><br />Kehadiran anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kalteng di Banjarmasin, menghadiri wisuda anak pertamanya, yaitu Abdurrahmanto yang studi di Fakultas Kedokteran Unlam.<br /><br />Wisuda lulusan perguruan tinggi negeri tertua di daratan Pulau Kalimantan itu sendiri sebanyak 2.517 orang dari sepuluh fakultas, berlangsung di Gedung Bundar Sultan Suriansyah, Jalan Brigjen H Hasan Basry – Kayu Tangi Banjarmasin.<br /><br />Wisudawan/wisudawati terbaik pertama atas nama Desilarina Rahmayati dari Fakultas Ekonomi dengan indeks prestasi komulatif (IPK) 3,97 serta Mispalah dari program pascasarjana dengan IPK 3,96 dan Indah Suryaningrum dari Fakultas Pertanian memperoleh IKP 3,91. <strong>(phs/Ant)</strong></p>