Wakil Ketua Lembaga Sensor Film Febry Calvin Tetelepta menyebut Kalimantan Tengah lokasi strategis dari lima provinsi yang ada di Kalimantan untuk dibentuk perwakilan lembaga sensor. <p style="text-align: justify;">Lokasi strategis tersebut didukung dengan pertumbuhan masyarakat budaya menjadi sentral yang ada di Kalimantan, katanya saat mengikuti sosialisasi pembentukan perwakilan lembaga sensor film, di Palangka Raya, Kamis.<br /><br />"Jadi, rencana membentuk perwakilan Lembaga Sensor Film di Kalteng, khususnya Palangka Raya bukan sekedar acak, melainkan ada kajian yang telah dilakukan jauh-jauh hari," tutur Febry.<br /><br />Pembentukan perwakilan lembaga sensor film di beberapa daerah yang dianggap strategis penting dan mendesak untuk dilaksanakan. Hal itu sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih tontonan ataupun tayangan bermutu.<br /><br />Febry mengatakan, perkembangan zaman membuat peran dan posisi Lembaga Sensor Film semakin berkurang. Lembaga ini kemungkinan besar perannya tidak lagi mensensor tayangan kurang layak dan menjadi hanya menentukan kategori.<br /><br />"Kalau dahulu kan masih bisa memotong film yang kurang layak di tonton, tapi kedepan hanya memberikan kategori penonton. Misal, SU atau semua umur (SU), remaja (R) dan dewasa (D)," katanya.<br /><br />Dia menyebutkan, perubahan peran tersebut setelah melihat pesatnya jumlah televisi lokal dan komunitas perfilman di Indonesia. Di mana jumlah televisi lokal sekarang ini telah mencapi 600 jenis.<br /><br />Ditambah lagi perkembangan teknologi tidak hanya membuat teknis dan kualitas pembuatan film semakin mudah maupun baik, namun juga ongkos produksinya semakin ekonomis.<br /><br />"Inilah dasar Lembaga Sensor Film Pusat melirik beberapa daerah yang strategis perlu dibentuk perwakilan. Untuk wilayah Kalimantan itu provinsi yang strategis Kalteng dan Kalimantan Barat sebagai daerah perbatasan," demikian Febry. (das/ant)</p>