Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan insentif bagi 38 kelompok peternak pada 2013 untuk mempertahankan 7.600 sapi dan kerbau betina bunting agar tidak dijual atau dipotong. <p style="text-align: justify;">"Kelompok ternak yang jumlahnya ada 38 unit itu tersebar di sembilan kabupaten dan kota. Insentif kami berikan agar kebutuhan pokok peternak dalam kehidupan sehari-hari dapat terbantu sehingga mereka tidak menjual ternaknya," kata Plt Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Sabtu.<br /><br />Dana insentif yang digunakan untuk 38 kelompok petani ternak itu bersumber dari APBN dengan nilai Rp6,840 miliar. Masing-masing kelompok ternak diberi insentif untuk 200 sapi atau kerbau betina yang sedang bunting.<br /><br />Kelompok ternak yang memperoleh insentif dan penguatan sapi/kerbau betina bunting adalah di Kabupaten Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Bulungan, Kutai Kartanegara, dan Berau yang masing-masing lima kelompok, Kabupaten Paser empat kelompok, Nunukan tiga kelompok, dan Tarakan satu kelompok.<br /><br />Insentif penguatan bagi kelompok tani ternak bertujuan untuk menumbuhkan kelompok penguatan sebagai calon kelompok pembibit sapi atau kerbau, khususnya penguatan kepada ternak lokal (ternak asli).<br /><br />Insentif dimaksudkan agar kelompok atau peternak termotivasi dalam pengembangkan sapi lokal serta terlaksananya identifikasi, inventarisasi, dan registrasi sapi atau kerbau asli untuk penerapan prinsip-prinsip perbibitan.<br /><br />Dalam anggaran 2013, kegiatan penguatan sapi/kerbau betina bunting diutamakan pada ternak lokal dan dikawinkan dengan rumpun sejenis. Pemberian insentif dilakukan kepada kelompok peternak terseleksi.<br /><br />Terkait dari pemberian insentif yang sudah dilakukan beberapa kali di tahun-tahun sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan evaluasi, seperti hasil evaluasi dari Insentif dan Penyelamatan sapi/kerbau Betina Produktif 2011, kemudian berdasarkan hasil monitoring Pengendalian sapi/kerbau Betina Bunting pada 2012.<br /><br />Dari evaluasi ditemukan bahwa, pemberian insentif mampu memotivasi peternak dalam mempercepat kebuntingan dan memperpendek jarak antar kelahiran (calfing interval), sehingga mampu meningkatkan populasi ternak lebih cepat. <strong>(phs/Ant)</strong></p>