Kaltim Distribusikan 920 Sapi Kepada Peternak

oleh
oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui intansi terkait pada tahun anggaran 2014 telah mendistribusikan sebanyak 920 ternak sapi kepada 29 kelompok peternak yang tersebar di 12 kecamatan pada empat kabupaten setempat. <p style="text-align: justify;">"Sebanyak 29 kelompok peternak di 12 kecamatan itu tersebar pada 17 desa, sehingga dalam satu desa ada yang dua kelompok menerima bantuan Program Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan (PKUP)," ujar Kapala Bidang PKUP Dinas Peternakan Kaltim Yakob Pangendongan di Samarinda, Selasa.<br /><br />Rincian dari penyebaran 920 sapi yang kebanyakan betina itu adalah, untuk kelompok tani ternak di Kabupaten Paser terdapat lima kelompok penerima, dengan total sapi bantuan sebanyak 245 ekor.<br /><br />Rata-rata satu kempok ternak mendapat bantuan 50 ekor yang harus dikembangbiakkan, hanya satu kelompok yang mendapat 45 ekor, yakni kelompok yang berada di Desa Suatang, Kecamatan Paser Belengkong.<br /><br />Kemudian Kabupaten Paser Belengkong terdapat lima kelompok yang mendapat bantuan sebanyak 225 ternak sapi. Kelompok tani ternak ini tersebar di empat desa/kelurahan pada tiga kecamatan.<br /><br />Selanjutnya terdapat empat kelompok tani ternak di tiga desa pada tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang mendapat bantuan 200 ternak sapi yang wajib dikembangkan. Masing-masing kelompok mendapat bantuan pengembangan sebanyak 50 ekor.<br /><br />Berikutnya adalah lima kelompok ternak di empat desa pada tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Timur yang mendapat bantuan 250 ternak sapi. Masing-masing kelompok mendapat program pengembangan sebanyak 50 ekor.<br /><br />Bantuan pengembangan sapi untuk empat kabupaten itu dilakukan dengan harapan, agar ke depan populasi sapi di Kaltim lebih cepat pertumbuhannya, yakni dari betina yang bantuan tersebut dapat cepat bunting dan beranak, sehingga setiap tahun dapat tambahan pedet.<br /><br />Hal ini perlu direalisasikan karena hingga kini empat kabupaten tersebut, bahkan hingga tingkat Provinsi Kaltim masih kekurangan daging sapi, sehingga kekurangannya harus didatangkan dari luar daerah, baik berupa daging sapi beku maupun sapi hidup untuk dipotong. (das/ant)</p>