Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengucurkan dana bantuan operasional sekolah daerah bagi 138.000 siswa SMA, MA, dan SMK di wilayah itu pada 2012. <p style="text-align: justify;">"Untuk siswa SMA dan MA nilai Bosda yang diberikan masing-masing sebesar Rp1 juta per siswa, kemudian sebesar Rp1,5 juta untuk masing-masing siswa SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Timur H Musyahrim di Samarinda, Jumat.<br /><br />Menurutnya, Bosda ini memang sengaja diprogramkan oleh Pemprov Kaltim hanya untuk pelajar di jenjang SMA dan yang sederajat, pasalnya untuk jenjang SD dan SMP sudah mendapat dana BOS dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.<br /><br />Dalam memajukan pendidikan, katanya lagi, pihaknya bukan saja memberikan Bosda, namun berbagai bantuan lain untuk mencerdaskan masyarakat Kaltim melalui program Kaltim Cemerlang (Cerdas, Merata dan memperoleh Prestasi Gemilang).<br /><br />Bentuk lain dalam upaya memajukan pendidikan itu di antaranya, pemberian insentif bagi guru baik negeri maupun swasta melalui join dengan daerah, sehingga guru minimal menerima Rp1 juta per bulan per guru.<br /><br />Tidak hanya itu, guru-guru yang belum sarjana, disekolahkan dengan beasiswa baik di dalam maupun di luar negeri. Sejak 2009 hingga kini, sudah ribuan guru yang dikuliahkan dari SMA ke S1, dari S1 ke S2, bahkan dosen juga diberikan stimulan hingga S3.<br /><br />Selanjutnya, bagi pelajar dan mahasiswa juga diberikan beasiswa. Sedikitnya terdapat 20 ribu hingga 30 ribu siswa dan mahasiswa di Kaltim setiap tahun mendapatkan beasiswa dan stimulan pendidikan. Nominalnya pun luar biasa yang mencapai lebih dari Rp100 miliar per tahun.<br /><br />Beasiswa tersebut diberikan dengan pendaftaran sistem online (dalam jaringan internet). Hal ini dilakukan agar dalam penjaringannya dapat lebih luas, lebih mudah, dan objektif sehingga peruntukkannya tepat sasaran.<br /><br />Menurutnya, pembangunan pendidikan di Kaltim saat ini sudah menunjukkan banyak kemajuan, seperti dicapainya sejumlah prestasi Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang sudah mencapai rata-rata di atas nasional.<br /><br />Sementara itu, wajib belajar 12 tahun yang sudah dicanangkan sejak 2009 mulai menampakkan hasil, yakni pada 2011 APK SMA dan yang sederajat sudah mencapai 84 persen. Diharapkan pada akhir 2013 wajib belajar (wajar) 12 tahun sudah tuntas. <strong>(das/ant)</strong></p>