Kaltim: Rp38,32 Miliar Untuk Tingkatkan Produksi Ternak

oleh
oleh

Provinsi Kaltim pada tahun anggaran 2013 menggunakan dana APBN melalui Kementerian Pertanian RI sebesar Rp38,2 miliar untuk meningkatkan produksi ternak sehingga bisa menjadi swasembada daging. <p style="text-align: justify;">"Selain anggaran dari pusat, demi pengembangan peternakan, peningkatan produktivitas, dan peningkatan SDM, APBD Pemprov Kaltim pada tahun ini juga mengucurkan Rp61,7 miliar untuk Dinas Peternakan," ujar Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat.<br /><br />Jumlah anggaran dari Kementan yang sebesar Rp38,2 miliar itu, berarti dana yang digulirkan dari pusat mengalami kenaikan 6,99 persen ketimbang tahun sebelumnya, yakni dari Rp35,6 miliar pada 2012 menjadi Rp38,292 miliar pada 2013.<br /><br />Dana sebesar itu antara lain digunakan untuk pengembangan ternak di Kabupaten Paser, seperti program pengembangan integrasi ternak ruminansia yang dikonsentrasikan pada satu kelompok tani.<br /><br />Dalam program ini dilakukan pengadaan sebanyak 31 ekor sapi yang menggunakan anggaran mencapai Rp300 juta, atau masing-masing sapi dibutuhkan anggaran Rp9,6 juta baik untuk pengadaan sapi hingga pada proses distribusinya.<br /><br />Ada pula dana berupa bantuan sosial (bansos) dari APBN senilai Rp720 juta untuk insentif peternak yang mempertahankan sapi produktif.<br /><br />Bansos dari APBN langsung ditransfer ke rekening kelompok ternak masing-masing, sedangkan dari Dinas Peternakan Kaltim hanya sebagai fasilitator.<br /><br />Selanjutnya adalah untuk pengembangan budidaya kerbau yang juga dikonsentrasikan pada satu kelompok. Jumlah kerbau yang didistribusikan sebanyak 29 ekor.<br /><br />Kemudian untuk pengembangan ternak di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), berupa bantuan sapi sebanyak 40 ekor, pengembangan kerbau sebanyak 30 ekor, pengembangan kambing sebanyak 145 ekor, dan bantuan untuk pengembangan babi sebanyak 50 ekor.<br /><br />Selain itu, dana tersebut juga untuk bantuan pemanfaatan kotoran hewan berupa pengadaan alat energi alternatif dari kotoran hewan, termasuk bantuan untuk pemberantasan penyakit rabies yang menyerang sejumlah binatang ternak.<br /><br />Pemberian bantuan untuk pengembangan binatang ternak tersebut memiliki banyak tujuan, di antaranya adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sub sektor peternakan.<br /><br />Semua jenis binatang ternak tersebut diharapkan dapat berkembang populasinya, pasalnya binatang yang didistribusikan berupa sapi bibit, kerbau bibit, kambing bibit, dan babi bibit.<strong> (das/ant)</strong></p>