Kaltim-Rusia Segera Kerja Sama Kereta Api

oleh
oleh

Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) dan perusahaan asal Rusia dengan nama Kalimantan Rail segera melakukan penandatanganan kesepakatan (Memorandum of Understanding/MoU) untuk membangun rel dan kereta api angkutan batu bara. <p style="text-align: justify;">"MoU yang akan diteken adalah untuk tahap pertama, yakni rencana pembangunan kereta api angkutan khusus batu bara dari Kutai Barat sampai Balikpapan sepanjang 160 kilometer," tutur Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim, M Yadi Sabianoor di Samarinda, Kamis.<br /><br />Dilanjutkan, rencana penandatanganan itu akan dilakukan pada akhir Desember 2011. Sedangkan rencana kerjasama itu sudah muncul sejak September 2011.<br /><br />Kerja sama ini muncul ketika delegasi Kaltim mengikuti Marketing Investasi Indonesia (MII-2011) di Moscow, Rusia dalam acara pertemuan forum bisnis yang diprakarsai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).<br /><br />Saat pertemuan itulah dilakukan pembicaraan bersama oleh Russia Railway, berkenaan akan dibangunnya rel kereta api angkutan khusus batu bara di Pulau Kalimantan.<br /><br />Jika rencana ini terealisasi, maka proyek pembangunan kereta api tersebut akan menjadi pertama di Kalimantan, karena merupakan proyek raksasa dengan nilai investasi mencapai Rp21 triliun yang sepenuhnya didanai Russia Railway melalui Kalimantan Rail dan PT Kalimantan Coal Transportation.<br /><br />Menurutnya, proyek tersebut merupakan kesempatan emas bagi Kalimantan, jika Kalimantan tidak mau mengambil proyek tersebut, maka semua gubernur di Pulau Sulawesi sudah kompak dan menyatakan siap untuk membangun rel kereta api dari Bitung sampai Makassar.<br /><br />Namun,lanjut dia, pihak Rusia tetap memilih Kalimantan sebagai tujuan awal investasi, pasalnya potensi batu bara di Kalimantan masih lebih besar ketimbang yang ada di Sulawesi.<br /><br />Sebelumnya, lanjut Yadi, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Teras Narang, tidak mau bekerjasama untuk pembangunan rel kereta api tersebut, namun persoalan itu kini sudah selesai.<br /><br />Permasalahan dengan Kalteng tuntas ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Mendagri Gamawan Fauzi, memanggil Gubernur Kalteng karena proyek pembangunan kereta api angkutan batu bara Kaltim-Kalteng sudah masuk dalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).<br /><br />Dalam pembangunan rel kereta api Kaltim ke Kalteng tersebut, pembangunannya akan dilakukan di wilayah Kaltim terlebih dulu, yakni di Kutai Barat sampai Balikpapan sepanjang 160 kilometer.<br /><br />Selanjutnya dilakukan pembangunan di wilayah Kalteng sepanjang 90 kilometer. Jika masing-masing sudah selesai, kemudian dilanjutkan untuk menghubungkan antara rel kereta api di Kaltim dengan Kalteng. <strong>(das/ant)</strong></p>