Kaltim Sudah Miliki 34.200 Keramba Ikan

oleh
oleh

Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan daerah itu sudah memiliki 34.200 unit keramba budi daya ikan yang tersebar di 14 kabupaten dan kota. <p style="text-align: justify;"><br />"Sejak dicanangkan Program Keramba pada 2010 terdapat sekitar 20.966 unit keramba, namun hingga kini sudah meningkat menjadi 34.200 unit keramba di semua jenis perairan. Ditargetkan pada 2014 akan tercapai 500.000 unit keramba," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim Iwan Mulyana di Samarinda, Jumat. <br /><br />Dia melanjutkan, daerah yang telah memiliki jumlah keramba paling banyak adalah Kabupaten Kutai Kartanegara walaupun mengalami penurunan, yakni pada 2010 terdapat 13.238 unit menurun menjadi sekitar 10 ribu keramba, namun tetap terbanyak dibanding daerah lainnya <br /><br />Pihaknya terus berupaya mendukung terwujudnya program 500 ribu keramba yang telah dicanangkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, terutama untuk sektor perikanan budi daya karena potensi perairan yang dimiliki Kaltim cukup besar. <br /><br />Potensi pengembangan budi daya perikanan melalui keramba itu untuk perairan laut maupun perairan umum seperti sungai, rawa dan danau yang tersebar di 14 kabupaten dan kota. <br /><br />Menurutnya, program 500 ribu keramba itu sesuai dengan sasaran pembangunan perikanan Kaltim, yakni melakukan peningkatan produksi perikanan rata-rata lima persen per tahun dan meningkatnya penyerapan tenaga kerja rata-rata enam persen per tahun. <br /><br />Bahkan untuk mewujudkan program itu, telah didukung permodalan usaha dari sektor perbankan, yakni Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bankaltim yang telah mengucurkan dana untuk usaha ini melalui Kredit Perikanan Sejahtera. <br /><br />Selain itu, sektor budi daya perikanan terus dilakukan berbagai upaya yang mengarah pada revitalisasi perikanan seperti udang, rumput laut dan tuna. <br /><br />Dalam mengembangkan sektor budi daya udang telah dikembangkan tambak udang di kawasan pesisir, terutama jenis udang Windu dengan cara tradisional plus, yakni dengan sistem padat tebar dan murah pakan. <br /><br />Sedangkan rumput laut dikembangkan di Kabupaten Kutai Timur, Nunukan, Kutai Kartanegara, Kabupaten Berau, Kota Bontang dan Balikpapan. <br /><br />Pengembangan ini dengan sasaran produksi berdasarkan komoditas rumput laut untuk 2010 lalu mencapai 75 ribu ton, kemudian pada 2011 ditarget sekitar 97 ribu ton. <br /><br />Sedangkan sasaran produksi perikanan budidaya berdasarkan masing-masing komoditas pada 2011, ditargetkan untuk komoditas udang 37 ribu ton, lele 2,2 ribu ton, mas 18 ribu ton, kerapu 770 ton, nila 15 ribu ton, bandeng 38 ribu ton, dan ikan patin 14.688 ton.<strong> (das/ant)</strong></p>