Kantor cabang pembantu Bank Bukopin Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) di jalan Ahmad Yani Km 36 daerah itu mendapat ancaman bom melalui telepon dari seorang pria tidak dikenal, Jumat siang. <p style="text-align: justify;">Ancaman pria misterius itu disampaikan melalui nomor layanan bank 0511 4781962 sekitar pukul 11.15 Wita dan diterima Koordinator Pelayanan dan Operasi kantor bank setempat, Meiri.<br /><br />"Pelaku memperkenalkan diri bernama Imam Amrozi seraya menyebutkan sudah menaruh bom di dalam kantor dan akan meledak usai shalat Jumat," ujar Meiri ditemui di luar lingkungan kantornya.<br /><br />Menurut dia, logat bicara pria misterius itu kurang begitu jelas ditambah suara telepon terputus-putus sehingga dia sempat meminta si penelepon mengulang lagi ucapannya.<br /><br />"Suara penelepon terputus-putus, seperti sinyal telepon jelek sehingga saya sempat meminta penelepon untuk mengulang ucapannya. Namun, saat mengucapkan ancaman bom, cukup jelas terdengar," ungkapnya.<br /><br />Usai menerima ancaman bom lewat telepon itu, dirinya langsung menelepon pimpinan dan diarahkan untuk melaporkan Mapolres Banjarbaru yang langsung ditindaklanjuti anggota terjun ke lapangan.<br /><br />Dipimpin langsung Kapolres Banjarbaru, AKBP Aby Nursetyanto, kantor capem Bank Bukopin yang menempati bagian tengah dari tiga buah bangunan rumah toko, langsung dipasangi garis polisi.<br /><br />Seluruh pegawai bank yang terletak persis berseberangan dengan kampus Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru itu diminta keluar sambil menunggu anggota Gegana Brimobda Polda Kalsel yang sudah dihubungi.<br /><br />Sekitar pukul 12.30 Wita, enam anggota Brimobda tiba di tempat kejadian dan segera memasuki bangunan ruko yang dijadikan kantor Bank Bukopin untuk mengecek keberadaan bom yang dilaporkan pria misterius itu.<br /><br />Petugas yang dilengkapi peralatan khusus pendeteksi bahan peledak didampingi pegawai bank memasuki lantai satu hingga lantai tiga ruko namun tidak menemukan benda mencurigakan didalam bangunan.<br /><br />Tepat pukul 13.00 Wita, anggota Brimob yang dipimpin Panit 2 Subden 2 Gegana, Bripka Sunardi keluar gedung dan menghampiri Wakapolres, Kompol Siti Zubaidah dan Kabag Ops, Kompol Hubertus Sondy.<br /><br />Ia melaporkan, bangunan ruko steril dari benda berbahaya sejenis bahan peledak tetapi peralatan deteksi masih menangkap bunyi mencurigakan yang mirip bunyi detak bahan peledak.<br /><br />Petugas mencurigai bunyi itu berasal dari bangunan ruko di sebelahnya yakni toko Dimensi Baru yang menjual aneka kunci dan bahan bangunan tetapi toko itu tengah tutup karena pemiliknya pindah.<br /><br />Selanjutnya, petugas menghubungi pemilik ruko yang segera datang sehingga anggota Gegana Brimob langsung mensterilisasi bangunan ruko dan tidak menemukan benda berbahaya yang bisa meledak.<br /><br />Begitu bangunan ruko dinyatakan steril, anggota Gegana keluar tetapi mendapat informasi lagi dari pegawai bank mengenai bangunan kecil di belakang ruko yang dicurigai asal bunyi mencurigakan tersebut.<br /><br />Anggota Gegana kembali mendatangi bangunan kecil yang disebutkan dan setelah mengecak tidak menemukan benda berbahaya sehingga menyatakan bangunan ruko steril tepat pukul 14.00 Wita.<br /><br />Wakapolres Banjarbaru Kompol Siti Zubaidah didampingi Kabag Ops Kompol Hubertus Sondy mengatakan, sesuai pemeriksaan anggota Gegana Brimob, tidak ditemukan benda berbahaya maupun bahan peledak di bangunan ruko itu.<br /><br />"Anggota Gegana Brimob menyatakan bangunan ruko steril dari bahan peledak dan bunyi mencurigakan itu berasal dari meteran air. Kami masih menyelidiki pelaku dan motif ancamannya," ujar Wakapolres.<strong> (phs/Ant)</strong></p>