Kapolda Sinyalir Ada Jaringan Teroris Di Kaltim

oleh
oleh

Kapolda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Bambang Widaryatmo mensinyalir masih ada jaringan teroris di daerah ini. <p style="text-align: justify;">"Tidak menutup kemungkinan masih ada kelompok mereka (teroris) di sini, karena buktinya mereka datang kemudian mengajak juga istrinya," kata Bambang Widaryatmo kepada wartawan di sela kunjungan kerja di Polresta Samarinda, Kamis.<br /><br />Pernyataan itu disampaikan Kapolda Kaltim ketika ditanya terkait penangkapan dua teroris Faisal dan Yuardi di Jalan Mulawarman RT 09, Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, pekan lalu.<br /><br />Indikasi keberadaan jaringan teroris di Kaltim, menurut kapolda juga diperkuat dengan ditemukannya bendera jihad di Bandara Sepinggan, Balikpapan, tiga bulan lalu.<br /><br />"Sekitar tiga bulan lalu, sebuah bendera jihad ditemukan di Bandara Sepingggan, namun pemiliknya sampai sekarang masih diselidiki," katanya.<br /><br />Ia mengatakan Kaltim merupakan daerah yang cukup strategis dan memiliki karakter masyarakat yang heterogen, sehingga kondisi seperti ini yang kemungkinan dimanfaatkan teroris untuk menjadikan Kaltim sebagai tempat persembunyian.<br /><br />"Oleh karena itu, peran masyarakat Kaltim untuk menangkal masuknya terorisme di Kaltim juga sangat penting, sebab polisi tidak mungkin dapat mendeteksi semua kehadiran orang asing," katanya.<br /><br />Sebenarnya, kata dia, modus operandi mereka masuk ke suatu daerah mudah dibaca. "Sebelum datang, mereka terlebih melakukan survei dengan mengirimkan orang. Setelah dianggap betul-betul aman mereka kemudian mengajak istri. Polanya juga mudah diketahui sebab mereka tidak mau berinteraksi dengan tetangga dan cenderung tertutup sehingga jika melihat ada yang seperti itu masyarakat seharusnya segera melapor," kata Bambang Widaryatmo.<br /><br />Terkait dugaan masih adanya dua teroris yang diburu pascapenangkapan Faisal dan Yuardi, Kapolda Kaltim tidak menampiknya.<br /><br />"Datanya ada pada Densus 88 Polri, dan kami hanya membantu. Tapi, kemungkinan itu tetap ada, karena penangkapan terus masih terus dikembangkan," katanya.<br /><br />Dua terduga teroris, Yuardi dan Fasial ditangkap Densus 88 Polri pada Sabtu siang (11/6) lalu.<br /><br />Fasial ditangkap sesaat setelah keluar dari Masjid Al Istiqomah atau sekitar 100 meter dari rumah kontrakannya sekitar pukul 13. 00 WITA.<br /><br />Densus 88 kemudian menggrebek rumah kontrakan Faisal dan juga menangkap Yuardi, pemilik rumah, sekitar pukul 14. 00 WITA.<br /><br />Selain menangkap kedua terduga teroris itu, Densus 88 juga menyita sebuah laptop dan sebuah wajan berlubang yang ditengahnya terdapat pipa paralon serta kabel. <strong>(das/ant)</strong></p>