Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menargetkan memproduksi 5.000 ton ikan dari budi daya perikanan meskipun dengan kondisi cuaca yang saat ini masih belum menentu. <p style="text-align: justify;"><br />"Kami menargetkan produksi budi daya perikanan di Kabupaten Kapuas mampu mencapai jumlah 5.000 ton," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas, Ir H Moch Chalinja, di Kuala Kapuas, Sabtu. <br /><br />Karena katanya melihat tren produksi perikanan dari tahun ke tahun terjadi peningkatan yang sangat signifikan sehingga pihaknya sangat optimistis pada 2011 dapat menembus angka di atas 5.000 ton. <br /><br />"Dari tahun ke tahun telah terjadi peningkatan budi daya perikanan di Kabupaten Kapuas yang sangat signifikan," katanya. <br /><br />Chalinja yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kapuas itu menyebutkan bahwa produksi perikanan pada 2007 sebesar 391 ton, 1.418 ton pada 2008, 3.061 ton pada 2009. <br /><br />Pada 2010 sebesar 4,26 ribu ton produksi budi daya ikan patin, nila lele, pepuyu (betok), bandeng dan udang, katanya. <br /><br />"Ini merupakan hal positif. Karena setidaknya harga komoditas ikan menjadi stabil di tengah kenaikan kebutuhan primer lainnya, khususnya ikan patin" jelasnya. <br /><br />Dia mengatakan peningkatan budidaya perikanan didaerah itu masih didominasi ikan patin sebesar 70 persen. <br /><br />Sementara berdasarkan data dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapuas untuk realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun anggaran 2010 dari jenis penerimaan lain-lain PAD yang sah untuk hasil penjualan hasil perikanan masih nihil. <br /><br />Chalinja mengatakan guna mengatasi permasalahan pemasaran, pada tahun lalu pihaknya telah memproduksi ikan olahan menjadi abon. <br /><br />Sedangkan pada tahun 2011 ini produksi ikan olahan tersebut akan ditingkatkan menjadi kerupuk, bakso, sosis dan nugget. <br /><br />Untuk memasarkan produk turunan tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan telah membangun satu outlet yang akan diresmikan pada Maret mendatang. <br /><br />"Tercapainya target budidaya tersebut tak lepas dari perhatian Kementerian Perikanan dan Kelautan Pusat serta bantuan provinsi dan kabupaten yang telah membantu mesin pengolah abon tahun lalu dan untuk pembudidaya mesin pengolahan pakan ikan," katanya.<strong> (das/ant)</strong></p>